Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kilas Balik Kereta Biru Malam (Bima), Hotel Berjalan yang Berhenti Beroperasi pada 1995

KOMPAS.com - Kereta sleeper atau kereta tidur Biru Malam (Bima) kembali ramai diperbincangkan warganet di media sosial X (dulunya Twitter).

Hal itu lantaran salah satu unggahan yang menyebutkan bahwa PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah melakukan uji coba kereta dengan kompartemen tidur dari Stasiun Manggarai ke Cikampek.

Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan, pihaknya kemungkinan akan menghadirkan kembali kereta tersebut di Indonesia.

"Rencananya seperti itu. Agenda tersebut nanti akan menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-78 KA," ucapnya kepada Kompas.com, Senin (26/9/2023).

Namun, siapa sangka, kereta dengan kompartemen tidur itu sebelumnya pernah beroperasi di Indonesia dengan nama KA Bima. Masyarakat mengenalnya sebagai hotel berjalan.

"KA Bima pernah beroperasi sebelumnya pada 1 Juni 1967 dengan rute Stasiun Gambir-Stasiun Surabaya Gubeng," kata Joni.

Sayangnya, KA Bima tak bertahan lama. Sekitar tahun 1995 kereta tersebut sepenuhnya berubah menjadi gerbon eksekutif duduk.

KA Bima, kereta tidur pertama di Indonesia

Dilansir dari Desain Carbody Kereta Tidur Kompartemen Couchette karya Islan Arifin (2018), KA Bima merupakan kereta tidur pertama yang pernah beroperasi di Indonesia, tepatnya pada 1 Juni 1967.

Kereta itu melayani perjalanan dengan rute Jakarta-Surabaya lewat jalur selatan.

Kereta buatan Gorlitz Jerman 1967 ini difasilitasi dengan tempat tidur (Couchette). Kereta Bima juga mengawali sejarah pengoperasian kereta api berpengatur suhu ruangan atau air conditioner (AC) di Indonesia.

"KA Bima merupakan layanan KA pada sejarahnya dulu memiliki beberapa fasilitas kereta tidur yang dilengkapi dengan jendela lebar dengan lorong kompertemen yang luas," tutur Joni.

KA Bima juga dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti lemari pakaian, wastafel, serta tempat tidur yang dapat dilipat menjadi tempat duduk menghadap arah perjalanan.

Dikutip dari Kompas.com (2019), tiket KA Bima dibanderol dengan harga mulai dari Rp 1.375-Rp 2.350. Pada 1967, harga tersebut terbilang cukup mahal.

KA Bima disebut hotel berjalan

Lantaran memiliki fasilitas berupa kompartemen tidur, KA Bima dianggap sejajar dengan kualitas hotel berbintang.

"Sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk penginapan," ucap Joni.

Karena alasan inilah, KA Bima dikenal sebagai hotel berjalan.

KA Bima terbagi menjadi kabin-kabin yang disesuaikan dengan kelasnya masing-masing.

Kabin kelas I misalnya, hanya bisa ditempati oleh dua orang lengkap dengan fasilitas tempat cuci muka. Sedangkan kabin kelas II ditempati 3 orang tanpa fasilitas cuci muka.

Meskipun ada perbedaan, fasilitas umum yang didapatkan penumpang KA Bima masih sama, yaitu lampu baca untuk amsing-masing tempat tidur, AC, pengeras suara untuk musik, tempat tidur lengkap dengan sprei dan bantal, cermin, kotak kecil untuk kunci dan menyimpan barang lainnya.

Berhenti beroperasi dan alami perubahan

Namun, alasan ini juga yang menjadi latar belakang diberhentikannya kereta api tersebut.

Pada 1990, KA Bima mengalami perubahan interior menjadi kereta kelas eksekutif dengan tetap dilengkapi fasilitas AC.

Namun, PT KAI menghapus fasilitas kereta bertempat tidur pada kereta tersebut.

Penyebabnya adalah karena efek sosial dan teknologi, salah satunya penyalahgunaan pada kompartemen tidur yang tertutup.

Di sisi lain, hadirnya kereta yang lebih canggih yaitu kereta JS 950 yang dikenal kereta Argo Bromo juga semakin meredupkan KA Bima.

Keunggulan Kereta Argo melayani perjalanan Surabaya–Jakarta dengan waktu tempuh 9 jam lebih cepat dibandingkan kereta Bima, yaitu 13 jam.

Akhirnya, pada 1995, KA Bima sepenuhnya menjadi gerbong eksekutif dudul karena masalah sosial, seperti disalahgunakan karena tertutup.

Oleh karena itu, diperlukan kompartemen tidur yang memberikan kenyamanan dan privasi bagi penumpang tetapi dapat terkontrol oleh petugas kereta.

Identik dengan warna biru

Pada pertama kali beroperasi, KA Bima memiliki gerbong kereta berwarna biru.

Hal ini sesuai dengan namanya 'Biru Malam' yang kemudian disingkat Bima.

Dari dulu hingga saat ini, KA Bima melayani perjalanan malam hari, baik dari Jakarta-Surabaya.

Kereta ini hadir menggantikan rangkaian kereta api Bintang Sendja dan Bintang Fadjar.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/26/203000865/kilas-balik-kereta-biru-malam-bima-hotel-berjalan-yang-berhenti-beroperasi

Terkini Lainnya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke