Jahe mengandung antioksidan tinggi dan terbukti memiliki efek antiproliferatif pada sel tumor, khususnya kanker pankreas dan usus besar.
Mengonsumsi teh jahe secara teratur disebut dapat memberikan efek pencegahan.
Dikutip dari laman Healthline, efek samping dari mengonsumsi air jahe jarang terjadi, namun jika diminum secara berlebihan, berisiko menimbulkan efek berikut:
Hindari mengonsumsi lebih dari 4 gram jahe setiap hari dalam bentuk apa pun.
Terlebih orang dengan penyakit jantung, diabetes, dan batu empedu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe sebagai suplemen.
Anda juga harus berkonsultasi tentang keamanan mengonsumsi jahe jika sedang hamil, menyusui, atau akan menjalani operasi.
Baca juga: Manfaat Mengonsumsi Jahe untuk Menurunkan Gula Darah, Cocok untuk Penderita Diabetes
Seperti halnya ramuan atau suplemen apa pun, jahe mungkin dapat berinteraksi buruk dengan obat lain yang sedang Anda minum.
Oleh karena itu, ketika Anda sedang megonsumsi obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter apakah boleh minum teh jahe atau tidak.
Menurut Pusat Kesehatan Komplementer dan Integratif Nasional NIH, ada beberapa kekhawatiran bahwa jahe dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah.
Meskipun masih berupa penelitian sederhana, orang yang mengonsumsi obat pengencer darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum meminum air jahe.
Baca juga: 6 Khasiat Buah Markisa yang Jarang Diketahui, Apa Saja?
Dokter menyarankan untuk mengonsumsi ekstrak jahe maksimal 3–4 gram per hari. Untuk wanita hamil, jangan mengonsumsi lebih dari 1 gram ekstrak jahe per hari.
Selain itu, jahe tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 2 tahun.
Saat ingin membuat teh jahe, gunakan sedikit jahe mentah. Karena nutrisi tertentu dalam jahe terkonsentrasi saat dipanaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.