KOMPAS.com - Alpukat adalah buah kaya nutrisi dan merupakan sumber yang baik dari beberapa vitamin, mineral, dan senyawa tanaman.
Buah ini memiliki tekstur yang halus dan lembut. Ia juga kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan jauh lebih tinggi lemaknya daripada kebanyakan buah lainnya.
Baca juga: 5 Khasiat Buah Rambutan bagi Kesehatan, Apa Saja?
Dilansir dari Medical News Today, alpukat terdiri dari sekitar 73 persen air, 15 persen lemak, 8,5 persen karbohidrat yang sebagian besar serat, dan 2 persen protein.
Setengah buah alpukat, sekitar 100 gram mengandung 160 kalori. Rincian kandungan nutrisi buah alpukat antara lain:
Baca juga: 6 Manfaat Daun Murbei yang Jarang Diketahui, Baik untuk Jantung, Otak, dan Kulit
Penelitian telah mengaitkan konsumsi alpukat dengan berbagai manfaat kesehatan, seperti penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan baik untuk menurunkan berat badan.
Lantas, apa saja manfaat buah alpukat untuk kesehatan kulit?
Alpukat mengandung lemak sehat yang tinggi, dan juga merupakan sumber vitamin C dan vitamin E yang berperan penting dalam kesehatan dan vitalitas kulit Anda.
Dilansir dari laman Healthline, berikut adalah beberapa manfaat alpukat bagi kulit Anda:
Lemak, senyawa, dan vitamin yang ada dalam alpukat dapat membantu mempercepat perbaikan kulit dan memperbaiki masalah kulit kronis seperti eksim dan jerawat.
Selain itu, nutrisi yang sama dapat membantu memperbaiki kulit pecah-pecah dan meratakan warna kulit.
Baca juga: 7 Manfaat Buah Semangka, Baik untuk Kesehatan Mata dan Kulit
Sebuah penelitian tahun 2011 menunjukkan bahwa alpukat mengandung senyawa yang dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan peradangan.
Kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV) pada kulit Anda dapat menyebabkan keriput, tanda-tanda penuaan lainnya, dan kanker kulit.
Penelitian juga menunjukkan bahwa vitamin C dan vitamin E berperan penting dalam melindungi kulit dari kerusakan oksidatif akibat matahari dan faktor lingkungan lainnya.
Baca juga: 7 Manfaat Buah Belimbing bagi Kesehatan
Sebuah studi tahun 2010 meneliti lebih dari 700 wanita dengan melihat hubungan antara kondisi kulit dan asupan lemak juga mikronutrien antioksidan.