Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Penyebab Kerusuhan di Dogiyai, Sasar Anggota TNI-Polri, Puluhan Bangunan Terbakar

Kompas.com - 15/07/2023, 09:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerusuhan terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah sejak Kamis (13/7/2023) hingga Jumat (14/7/2023).

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, tewasnya seorang warga akibat luka tembak, diduga menjadi pemicu kerusuhan ini.

Ini bermula ketika beberapa personel Satgas Damai Cartenz yang akan mengantar rekannya ke RSUD Pinai, diserang sekelompok orang tak dikenal (OTK).

Disebutkan bahwa OTK tersebut menghadang kendaraan Satgas Damai Cartenz saat melintas di Kampung Idakebo, Distrik Kamu utara dan menyerang dengan senjata tajam.

Serangan berlanjut pada upaya perampasan senjata personel Satgas Damai Cartenz.

Baca juga: Saat Kerusuhan Pecah di Dogiyai, Papua Tengah...

Menurut Fakhiri, aparat terpaksa melepaskan tembakan untuk membubarkan massa tak dikenal itu.

Karena itu, pihaknya akan mendalami lebih jauh terkait penyebab kerusuhan.

"Tentang kejadian yang terjadi di Dogiyai itu ada aksi pemalangan sehingga ada patroli dari Polres, tapi kemudian massa malah berbalik menjadi serangan terhadap petugas," katanya, dikutip dari Kompas.com Jumat (14/7/2023).

"Namun informasi ini kan saya harus melihat langsung kebenarannya di lapangan. Sehingga saya sudah perintahkan Karo Ops dan Kabid Propam karena beliau juga LO di Nabire untuk ke Dogiyai," sambungnya.

Penyerangan itu kemudian berlanjut dengan kerusuhan lebih besar hingga mengakibatkan 69 bangunan terbakar.

Bangunan tersebut antara lain berada di Kampung Tokapo, Kamu Selatan dan jalan Trans Nabire-Enarotali, Kampung Ekimanida.

Tiga aparat keamanan juga disebut mengalami luka akibat terkena panah dalam kerusuhan itu.

Baca juga: Kerusuhan di Dogiyai, Panglima TNI Sebut Situasi Sudah Kondusif

Fakhiri menegaskan, pihaknya akan memberikan sanksi kepada anggotanya jika benar ditemukan kesalahan prosedur.

"Mudah-mudahan apa yang dilaporkan anggota kepada saya itu sebagaimana yang didapat dari dua pejabat utama yang saya utus ke Dogiyai," ujarnya.

"Sehingga kita bisa mengambil langkah-langkah apabila ada kesalahan prosedur yang dilakukan anggora Polri tentunya langsung akan ditangani oleh Kabid Propam untuk biar membuat jelas persoalannya," lanjutnya.

Pada Jumat (14/7/2023), sekelompok orang juga dilaporkan menyerang Bandara Moanemani ketika petugas keamanan akan mengevakuasi tiga anggotanya yang terluka dalam kerusuhan.

Saat itu, petugas keamanan akan mengevakuasi korban dengan helikopter. Beruntung, proses evakuasi berhasil dilakukan.

(Sumber: Kompas.com/Dhias Suwandi | Editor: Krisiandi, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com