Penelitian pada hewan menunjukkan, senyawa ini dapat meningkatkan risiko kanker serta membahayakan otak dan sistem saraf.
Sedangkan pada manusia, akrilamida diklasifikasikan sebagai faktor risiko kanker.
Meski sebenarnya baik untuk menurunkan berat badan, kentang tetaplah mengandung karbohidrat dalam jumlah tinggi.
Bagi penderita diabetes dan obesitas, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat berpotensi meningkatkan berat badan dan kadar gula darah.
Seperti makanan pokok lain, termasuk nasi dan pasta, kentang harus dimakan secukupnya sebagai sumber karbohidrat, bukan sebagai lauk-pauk.
Selain itu, untuk mengurangi risiko lonjakan gula darah, cobalah mengonsumsi kentang bersama sayuran non-tepung guna memenuhi asupan gizi seimbang.
Baca juga: Bisa Turunkan Gula Darah, Ini 4 Efek Samping Mentimun bagi Kesehatan
Masih dari Healthline, siapa pun yang alergi terhadap kentang atau salah satu senyawa di dalamnya harus menghindari untuk mengonsumsi.
Orang dengan kondisi autoimun juga perlu menghindari konsumsi kentang, lantaran belum banyak penelitian ilmiah yang membuktikan efek sampingnya.
Bukan hanya itu, meski menjadi bagian dari makanan padat nutrisi, orang-orang tetap perlu membatasi makan kentang goreng, keripik kentang, atau olahan gorengan lain.
Pembatasan konsumsi olahan kentang tersebut, terutama bagi seseorang yang berusaha menurunkan berat badan, serta penderita penyakit kardiovaskular atau diabetes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.