Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang dan Isi Perjanjian Roem-Royen antara Indonesia dan Belanda

Kompas.com - 31/08/2023, 08:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Keikutsertaan pemerintah RI dalam perundingan selanjutnya bukan tanpa syarat. Pihak pemerintah RI menuntut agar Tentara Belanda ditarik dari wilayah Yogyakarta.

Akhirnya Belanda menerima persyaratan tersebut. Pada 2 Juni 1949 pengosongan wilayah Yogyakarta dimulai di bawah pengawasan UNCI.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Latar Belakang Perang Dingin

Isi perjanjian Roem-Royen

Dilansir dari laman Litbang Kemendagri, perundingan terakhir berlangsung pada tanggal 7 Mei 1949 dan menghasilkan “Roem-Royen Statements”.

Ketua Delegasi Indonesia, Mr. Roem menyatakan:

  • Mengeluarkan perintah kepada pengikut-pengikut Republik yang bersenjata untuk menghentikan perang gerilya
  • Kerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan
  • Turut serta pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud untuk mempercepat penyerahan kedaulatan yang sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat, dengan tidak bersyarat.

Baca juga: Sejarah Merah Putih sebagai Bendera Indonesia

Kemudian pihak Belanda menyatakan:

  • Menyetujui kembalinya Pemerintah RI ke Yogyakarta
  • Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik
  • Tidak akan mendirikan atau mengakui Negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai RI sebelum 19 Desember 1949, dan tidak akan meluaskan Negara atau daerah dengan merugikan Republik
  • Menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat
  • Berusaha dengan sesungguh-sungguhnya supaya KMB segera diadakan sesudah Pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta.

Sejak keluarnya pernyataan Roem-Royen, kehidupan politik di Yogyakarta mulai bergerak lagi.

Kebangkitan kembali kehidupan politik diikuti dengan meluapnya ketakutan golongan-golongan penyokong politik bala tentara pendudukan Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com