Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Rifky, Bocah 12 Tahun yang Batal Dapat Hadiah Umrah Diganti TV dan Dispenser

Kompas.com - 18/08/2023, 15:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Aturan dari panitia

Ketua Panitia Jalan Sehat, Susuma Halim mengungkapkan pembatalan hadiah utama berupa umrah itu dilakukan panitia karena ada syarat bagi pemenang.

Menurutnya, pemenang hadiah umrah harus mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Pemenang hadiah umrah harus mempunyai KTP dan tidak boleh diwakilkan oleh siapa pun. Berbeda dengan hadiah hiburan lainnya, bisa siapa saja," kata Susuma dikutip dari Kompas.com, Kamis (17/8/2023).

Susuma mengatakan, anak di bawah umur tidak bisa pergi beribadah umrah seorang diri meskipun ia mendapatkan hadiah tersebut. Anak tersebut harus didampingi oleh orangtuanya sehingga prosedur pemberian hadiah menurutnya bisa lebih rumit. 

Menurut dia, kejadian yang dialami Rifky tersebut tidak pertama kali terjadi. Ada lima peserta lain yang pemberian hadiahnya dibatalkan karena tidak ada di tempat atau tidak membawa KTP.

"Jadi ada lima peserta sebelumnya diumumkan juga batal. Saat Rifky diumumkan, ribuan peserta lainnya juga berteriak di bawah panggung untuk dibatalkan," ungkapnya.

Pernah terjadi sebelumnya

Susuma mengklaim, pembatalan pemberian hadiah utama umrah dalam kegiatan yang diadakan yayasannya pernah terjadi sebelum ini.

Misalnya, anak 14 tahun di Kecamatan Sangkarrang dan juga enam orang di Kecamatan Tamalanrea.

Pihaknya mengatakan, sebelumnya pemenang umrah yang dibatalkan akan mengikuti aturan panitia. Namun, baru kejadian yang menimpa Rifky ada yang meributkan pembatalan hingga kejadian ini ramai di media sosial.

Setelah pemberian hadiah utama dibatalkan, pengundian ulang dilakukan. Hasilnya, Ernawati yang tinggal di Jalan Sabilihaq, Kelurahan Tamalanrea menjadi pemenang hadiah umrah. Ia merupakan istri dari buruh harian.

Menurut Susuma, acara jalan sehat sudah diadakan oleh Yayasan Anak Rakyat sebanyak enam kali di berbagai kecamatan di Makassar. Untuk mendapatkan hadiah utama berupa umrah, pemenang harus memiliki KTP untuk memudahkan mencatat NIK atau nomor induk kependudukan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com