Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen BUMN Beberkan 3 Permasalahan dalam Proyek LRT Jabodebek

Kompas.com - 02/08/2023, 14:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo buka-bukaan mengenai proyek LRT Jabodebek yang mengalami berbagai kendala.

Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan hal tersebut dalam acara “InJourney Talks” yang diadakan pada Selasa (1/8/2023).

Permasalahan tersebut terdapat di pembangunan koordinasi, prasarana, dan sarana dalam proyek tersebut.

Baca juga: Tarif 1 Km Pertama LRT Jabodebek Rp 5.000, Ini Kata Kemenhub soal Dasar Perhitungannya

Dihimpun dari pemberitaan Kompas.com, berikut tiga permasalahan dalam proyek LRT Jabodebek:

1. Tak ada integrator

Tiko mengatakan, dalam pengerjaaannya, proyek LRT Jabodebek mempunyai enam komponen yang terlibat.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/8/2023), komponen tersebut di antaranya seperti prasarana yang digarap oleh PT Adhi Karya, kereta oleh PT INKA, software development oleh Siemens, dan persinyalan oleh PT Len Industri.

Namun, dari banyaknya komponen yang terlibat dalam proyek, tidak ada integrator atau penghubung di dalamnya.

Hal tersebut berdampak pada kurangnya koordinasi antara pihak terkait dan munculnya berbagai kesalahan dalam proyek LRT Jabodebek tersebut.

Baca juga: Pengganjal Roda Kereta LRT Jabodebek Jadi Sorotan, Disebut seperti Balok Metromini

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di Sarinah Jakarta, Selasa (14/2/2023).Kompas.com/ Kiki Safitri Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di Sarinah Jakarta, Selasa (14/2/2023).

2. 31 kereta mempunyai spesifikasi berbeda

Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, sebanyak 31 kereta LRT Jabodebek yang akan dioperasikan mempunyai spesifikasi berbeda.

Adapun LRT tersebut merupakan kereta yang beroperasi tanpa memerlukan masinis.

“Jadi dulu itu dengan berbagai macam teori, bikinlah program kereta tanpa masinis. Jadi teknologi kereta tanpa masinis,” jelas Tiko.

Karena mempunyai spesifikasi berbeda antarkereta, kondisi tersebut membuat sistem perangkat lunak (software) harus diperbaiki sehingga biayanya menjadi lebih tinggi.

“Siemens suatu hari call meeting, complain sama saya. ‘Pak ini software-nya naik cost-nya’ ‘Kenapa?’ ‘Spek kereta INKA-nya ini, baik dimensi, berat, maupun kecepatan, dan pengeremannya berbeda-beda satu sama lain',” ucapnya.

Padahal, setiap rangkaian kereta tersebut harus berhenti sejajar antara gate di stasiun dan pintu kereta.

Oleh karena itu, software-nya harus dilakukan penyesuaian kembali agar memiliki toleransi yang mampu membuat masing-masing rangkaian kereta berbeda spek itu bisa berhenti pada posisi yang sama.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com