KOMPAS.com - Unggahan di media sosial yang menginformasikan bahwa mengangkat telepon nomor asing dapat berujung pada penipuan menggunakan kecerdasan buatan atau AI, viral.
Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini, Jumat (28/7/2023). Pengunggah menceritakan, dirinya tak sengaja mengangkat telepon yang menawarkan kredit tanpa agunan (KTA).
Pengunggah pun menolaknya secara singkat dengan mengatakan "tidak berminat". Namun, anehnya, penelepon langsung memutuskan panggilan.
"Gue lalu baru sadar: bisa aja dia pakai rekaman suara gue buat diedit atau di-clone pakai AI voice. Pas gue cek, modus itu emang ada," tulis pengunggah.
Menurut pengunggah, AI dapat menirukan hanya dengan mendengarkan suara seseorang selama tiga detik.
"Clone-nya buat apa? Buat telepon penipuan yang ala-ala 'Mama, aku ditangkep polisi! Please transfer uang.' Atau semacamnya," lanjutnya.
Hingga Rabu (2/8/2023) pagi, unggahan tersebut telah menuai lebih dari 2,8 juta tayangan, 31.400 suka, dan 11.000 twit ulang dari warganet.
Lantas, benarkah mengangkat telepon nomor asing dapat dimanfaatkan sebagai modus penipuan dengan AI?
Baca juga: Penipuan Modus Mencatut Nama BNI Kirim Pesan WhatsApp dengan Tombol View, Ini Cara Kerjanya!
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha menjelaskan, pembuatan suara AI dengan modal sampel suara korban dari sambungan telepon secara teknis dapat dilakukan.
"Secara teknis hal tersebut mungkin saja dilakukan, di mana pelaku menelpon korban cukup lama, sehingga cukup banyak mendapatkan sampel suara," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/7/2023).
Selanjutnya sampel suara akan diproses menggunakan AI dan dimanfaatkan untuk menipu.
Baca juga: Waspada, 5 Bentuk Penipuan yang Mengancam Pengguna Android dan iPhone
Tindakan penipuan yang dapat dilakukan pun beragam, seperti menelepon keluarga korban dan mengaku membutuhkan uang karena kecelakaan, menelepon rekan kerja untuk meminjam uang, membuat iklan palsu dengan suara kita, dan sebagainya.
Kendati demikian, Pratama melanjutkan, jika hanya mengangkat telepon selama sesaat, seharusnya sampel data masih belum cukup untuk membuat narasi menggunakan AI.
"Meskipun Microsoft melalui program AI bernama VALL-E mengklaim mampu membuat sebuah narasi suara hanya menggunakan sampel suara selama tiga detik, tim peneliti dari Microsoft juga mengatakan bahwa sistem tersebut masih jauh dari kata sempurna," terangnya.
Hal itu terutama pada bahasa tertentu yang memiliki aksen khusus. Suara kecerdasan buatan yang dihasilkan juga masih terbata-bata, terdengar seperti robot, atau bahkan tidak terdengar sama sekali.
Baca juga: Kembali Muncul Modus Penipuan Undangan Pernikahan, Kali Ini Format PDF