Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkat Telepon Nomor Asing Disebut Bisa Dimanfaatkan Jadi Modus Penipuan Pakai AI, Benarkah?

Kompas.com - 02/08/2023, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Unggahan di media sosial yang menginformasikan bahwa mengangkat telepon nomor asing dapat berujung pada penipuan menggunakan kecerdasan buatan atau AI, viral.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini, Jumat (28/7/2023). Pengunggah menceritakan, dirinya tak sengaja mengangkat telepon yang menawarkan kredit tanpa agunan (KTA).

Pengunggah pun menolaknya secara singkat dengan mengatakan "tidak berminat". Namun, anehnya, penelepon langsung memutuskan panggilan.

"Gue lalu baru sadar: bisa aja dia pakai rekaman suara gue buat diedit atau di-clone pakai AI voice. Pas gue cek, modus itu emang ada," tulis pengunggah.

Menurut pengunggah, AI dapat menirukan hanya dengan mendengarkan suara seseorang selama tiga detik.

"Clone-nya buat apa? Buat telepon penipuan yang ala-ala 'Mama, aku ditangkep polisi! Please transfer uang.' Atau semacamnya," lanjutnya.

Hingga Rabu (2/8/2023) pagi, unggahan tersebut telah menuai lebih dari 2,8 juta tayangan, 31.400 suka, dan 11.000 twit ulang dari warganet.

Lantas, benarkah mengangkat telepon nomor asing dapat dimanfaatkan sebagai modus penipuan dengan AI?

Baca juga: Penipuan Modus Mencatut Nama BNI Kirim Pesan WhatsApp dengan Tombol View, Ini Cara Kerjanya!


Penjelasan pakar

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha menjelaskan, pembuatan suara AI dengan modal sampel suara korban dari sambungan telepon secara teknis dapat dilakukan.

"Secara teknis hal tersebut mungkin saja dilakukan, di mana pelaku menelpon korban cukup lama, sehingga cukup banyak mendapatkan sampel suara," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/7/2023).

Selanjutnya sampel suara akan diproses menggunakan AI dan dimanfaatkan untuk menipu.

Baca juga: Waspada, 5 Bentuk Penipuan yang Mengancam Pengguna Android dan iPhone

Tindakan penipuan yang dapat dilakukan pun beragam, seperti menelepon keluarga korban dan mengaku membutuhkan uang karena kecelakaan, menelepon rekan kerja untuk meminjam uang, membuat iklan palsu dengan suara kita, dan sebagainya.

Kendati demikian, Pratama melanjutkan, jika hanya mengangkat telepon selama sesaat, seharusnya sampel data masih belum cukup untuk membuat narasi menggunakan AI.

"Meskipun Microsoft melalui program AI bernama VALL-E mengklaim mampu membuat sebuah narasi suara hanya menggunakan sampel suara selama tiga detik, tim peneliti dari Microsoft juga mengatakan bahwa sistem tersebut masih jauh dari kata sempurna," terangnya.

Hal itu terutama pada bahasa tertentu yang memiliki aksen khusus. Suara kecerdasan buatan yang dihasilkan juga masih terbata-bata, terdengar seperti robot, atau bahkan tidak terdengar sama sekali.

Baca juga: Kembali Muncul Modus Penipuan Undangan Pernikahan, Kali Ini Format PDF

Pencegahan penipuan suara AI

Pratama menerangkan, beberapa langkah dapat dilakukan agar tidak menjadi korban kejahatan dengan modus suara kecerdasan buatan.

Pertama, jangan mengangkat telepon dari orang tidak dikenal dan gunakan aplikasi tambahan untuk mengidentifikasi nomor asing seperti Truecaller atau Getcontact.

Kedua, cobalah untuk menyalakan fitur "bisukan penelepon tidak dikenal" pada WhatsApp dengan cara:

  • Masuk ke menu "Pengaturan" pilih "Privasi".
  • Klik "Panggilan" dan gulir halaman ke bawah.
  • Pilih "Bisukan Penelepon Tidak Dikenal" untuk mengaktifkan fitur tersebut.

Ketiga, jika memang harus mengangkat panggilan dari nomor tidak dikenal, cobalah untuk memanfaatkan aplikasi tambahan voice changer yang akan mengubah suara asli.

"Sehingga jika dibuat suara menggunakan AI, maka bukan suara asli kita yang dijadikan sampel suara," kata Pratama.

Terakhir, segera konfirmasi ulang kepada saudara atau rekan kerja jika yang bersangkutan menelepon dan meminta bantuan uang.

"Untuk memastikan bahwa identitas penelepon serta informasinya adalah benar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com