Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Bom Meledak di Plaza Atrium Jakarta, 6 Orang Terluka

Kompas.com - 01/08/2023, 08:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pelaku pengeboman

Masih dari Harian Kompas, Sabtu (15/9/2001), mulanya Dani yang menjadi korban ledakan itu belum mengakui bahwa dirinya sebagai pelaku.

Ia awalnya dibawa polisi ke RS Sukanto, Jakarta Timur dan dirawat di sana karena dianggap sebagai korban ledakan.

Namun, belakangan polisi manaruh curiga kepadanya. Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, Dani kemudian mengaku bahwa dialah yang membawa bom tersebut dan meledakkannya.

Menurut pengakuan Dani, pada malam 31 Juli, ia dan rekan-rekannya dari Malaysia ingin meledakkan bom di suatu tempat.

Baca juga: Beredar Foto Benda Mirip Rudal Disebut Penyebab Ledakan di Blitar, Ini Kata Polisi

Meledak sebelum waktunya

Dani mengaku, dirinya datang dari Johor, Malaysia bersama 9 orang lainnya. Bom itu dibawa oleh Dani dan dia diminta untuk menunggu di halaman Plaza Atrium.

Bom yang direncanakan meledak pada 21.00 WIB itu ternyata meledak sebelum waktunya, sehingga membuat kaki kanan Dani terluka sangat parah.

“Dani mengaku datang dari Johor ke Indonesia untuk berjihad,” ungkap Kepala Direktorat Reserse Polda Metro Jaya Kombes Pol Adang Rochjana.

Pelaku dihukum mati

Dikutip dari Harian Kompas, Rabu (8/5/2002), Dani dijatuhi hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang diketuai oleh Panusunan Harahap pada Selasa (7/5/2002).

Putusan majelis hakim itu lebih berat dibanding tuntutan Jaksa Andi Walinga dan Ikhwanul Saragih yang menuntut Dani dihukum selama 20 tahun.

Anggota Tim Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Terorisme Taufiequrachman Ruki mendukung putusan tersebut.

“Putusan itu menunjukkan kita serius memerangi terorisme,” ujar Taufiequrachman yang juga bertuga sebagai Deputi Keamanan Nasional Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) saat itu.

Dalam tuntutannya, jaksa menyebutkan bahwa tindakan Dani merupakan sebuah bentuk terorisme.

Baca juga: Tsar Bomba, Bom Nuklir dengan Ledakan Terbesar di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Tren
Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Tren
Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com