Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Bom Meledak di Plaza Atrium Jakarta, 6 Orang Terluka

Pelaku yang meledakkan bom tersebut bernama Dani (26) alias Taufik bin Abdullah yang merupakan warga negara Malaysia.

Dikutip dari Harian Kompas, Kamis (2/8/2001), bom tersebut diletakkan di dekat pintu masuk utama Plaza Atrium dan meledak sekitar pukul 20.10 WIB.

Dampak ledakan bom

Tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut, namun setidaknya enam orang terluka termasuk pelaku.

Dani yang merupakan pelaku mengalami luka parah pada kaki kanannya sehingga terpaksa harus diamputasi.

Adapun korban lainnya yakni Drajat (25), Yudi Mila Purnomo (41), Suryadi (41), Anita Abdullah Aziz (34), dan Iwan (25).

Ledakan tersebut juga menyebabkan sejumlah besar kaca pintu utama Plaza Atrium pecah berantakan. Selain itu, beberapa plafon gedung juga ikut rontok jatuh ke lantai.

Dampak tidak hanya terasa di Plaza Atrium, melainkan juga di gedung Pizza House yang letaknya sekitar 20 meter dari pusat ledakan.

Dua kaca jendela kaca Pizza House pecah berantakan, termasuk sejumlah lampu gantung jatuh dan hancur.

Guncangan dari ledakan bom itu terasa hingga kawasan Kwini, Senen, Jakarta Pusat menurut pengakuan seorang warga.

Kepala BIN Letjen Arie Kumaat, Kapolda Metro Jaya Irjen Sofjan Jacoeb, dan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso kemudian datang untuk mengecek lokasi terjadinya ledakan.

Dilansir dari Harian Kompas, Jumat (3/8/2001), Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Brigjen Pol Hamim Soeriaamidjaja mengatakan, ditemukan sebuah sarung pistol dan sebuah telepon seluler di lokasi kejadian.

Selain itu, juga ditemukan serpihan kain jins biru dan sejumlah paku beton/baja putih yang penjangnya sekitar 4 cm.

“Hasil penelitian laboratorium terhadap serpihan yang ditemukan di lokasi ledakan dipastikan bom tersebut rakitan dan mengandung TNT (trinitrotuleune),” katanya.

Pelaku pengeboman

Masih dari Harian Kompas, Sabtu (15/9/2001), mulanya Dani yang menjadi korban ledakan itu belum mengakui bahwa dirinya sebagai pelaku.

Ia awalnya dibawa polisi ke RS Sukanto, Jakarta Timur dan dirawat di sana karena dianggap sebagai korban ledakan.

Namun, belakangan polisi manaruh curiga kepadanya. Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, Dani kemudian mengaku bahwa dialah yang membawa bom tersebut dan meledakkannya.

Menurut pengakuan Dani, pada malam 31 Juli, ia dan rekan-rekannya dari Malaysia ingin meledakkan bom di suatu tempat.

Dani mengaku, dirinya datang dari Johor, Malaysia bersama 9 orang lainnya. Bom itu dibawa oleh Dani dan dia diminta untuk menunggu di halaman Plaza Atrium.

Bom yang direncanakan meledak pada 21.00 WIB itu ternyata meledak sebelum waktunya, sehingga membuat kaki kanan Dani terluka sangat parah.

“Dani mengaku datang dari Johor ke Indonesia untuk berjihad,” ungkap Kepala Direktorat Reserse Polda Metro Jaya Kombes Pol Adang Rochjana.

Pelaku dihukum mati

Dikutip dari Harian Kompas, Rabu (8/5/2002), Dani dijatuhi hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang diketuai oleh Panusunan Harahap pada Selasa (7/5/2002).

Putusan majelis hakim itu lebih berat dibanding tuntutan Jaksa Andi Walinga dan Ikhwanul Saragih yang menuntut Dani dihukum selama 20 tahun.

Anggota Tim Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Terorisme Taufiequrachman Ruki mendukung putusan tersebut.

“Putusan itu menunjukkan kita serius memerangi terorisme,” ujar Taufiequrachman yang juga bertuga sebagai Deputi Keamanan Nasional Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) saat itu.

Dalam tuntutannya, jaksa menyebutkan bahwa tindakan Dani merupakan sebuah bentuk terorisme.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/01/083000365/hari-ini-dalam-sejarah--bom-meledak-di-plaza-atrium-jakarta-6-orang-terluka

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke