Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Batik Banyumasan, Goresan ala "Cablaka" dalam Warna Sogan

Kompas.com - 05/07/2023, 07:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Batik asal Banyumas atau yang lebih dikenal dengan nama batik banyumasan diperkenalkan dalam Banyumas Fashion Festival (BFF) 2023 yang digelar di Rita Supermall Purwokerto, Sabtu (1/7/2023).

Diolah oleh tangan 50 perancang busana dengan desainer tamu Ina Priyono, Andy Sugix, dan Emmy Thee, batik banyumasan melenggang di catwalk di acara yang diprakarsai oleh Pemkab Banyumas, Bank Indonesia, dan Indonesian Fashion Chamber (IFC).

Meski sudah banyak tersentuh aroma modern, namun motif jadul seperti ayam puger dan lumbon tetap mendominasi batik asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini.

Baca juga: Ramai di Medsos, Ini Sejarah Batik Indonesia


Apa ciri khas batik banyumasan?

Tirza Enggar, generasi ketiga rumah batik Hadi Priyanto Banyumas, menyebut bahwa ciri khas batik banyumas ada pada warna-warnanya yang tajam dan kuat dalam nuansa sogan.

"Sogan tapi tua, dalam gradasi kuning hingga coklat," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (1/7/2023).

Selain ciri khas warna sogan dari kuning tua sampai coklat tua yang tajam, ciri khas batik banyumasan lainnya ada pada motifnya yang jelas dan tegas tanpa banyak ornamen isian.

Motif ini disebut "cablaka" oleh masyarakat Banyumas, yang memiliki arti apa adanya begitu saja.

Seperti misalnya motif truntum atau parang, yang berupa outline parang tanpa di dalamnya dilengkapi motif pemanis tambahan seperti titik-titik layaknya batik asal daerah lain, semisal batik pekalongan atau batik lasem.

Untuk motif, kebanyakan batik banyumasan kuno bergambar lumbon dan ayam puger.

Lumbon adalah daun talas. Motif ini digunakan sejak zaman dulu lantaran ada banyak tanaman talas di daerah pedalaman Banyumas, tempat para perajin batik lahir dan bertahan hidup dengan menorehkan canting.

Sedangkan ayam puger adalah lambang penyatuan. Biasanya batik ayam puger dikenakan orangtua pasangan pengantin, dengan tujuan untuk menyatukan dua keluarga besar. 

Baca juga: Mengenal Go Tik Swan, Budayawan Tionghoa Pelopor Batik Indonesia

Perajin batik banyumasan dari Batik Hadi Priyanto tengah menorehkan motif-motif cablaka.Dok Batik Hadi Priyanto Banyumas Perajin batik banyumasan dari Batik Hadi Priyanto tengah menorehkan motif-motif cablaka.

Beda batik banyumas dengan batik lain

Merunut sejarahnya, batik banyumas adalah kekayaan wastra Nusantara peninggalan tradisi Mataram Islam. 

Dilansir dari laman Kemendikbud, sebuah penelitian dilakukan guna mengerti simbol, makna dan nilai filosofis dari kain tradisional yang lahir di sekitar Sungai Serayu ini.

Hasil dari penelitian yang ada menemukan bahwa batik banyumasan memiliki dua jenis motif, yaitu motif batik kraton dan motif batik ala petani.

Motif batik pengaruh kraton memiliki kesamaan dengan motif-motif batik dari Kraton Kasunanan Surakarta maupun Kasultanan Yogyakarta seperti parang, ayam puger, kawung, truntum, sidomukti, sidoasih, babon angrem, sawat lar, juga semen latar ireng.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com