Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Linimasa Kericuhan Perancis, Tewasnya Anak 17 Tahun Memicu Kerusuhan

Kompas.com - 04/07/2023, 17:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa tewasnya Nahel Merzouk (17) oleh oknum polisi Perancis pada Selasa (27/6/2023) memicu kerusuhan besar di negara tersebut.

Diberitakan Livemint, kejadian ini terjadi saat polisi berusaha menghentikan Nahel yang mengemudikan mobil Mercedes kuning di pos pemeriksaan lalu lintas.

Polisi menyebut berusaha menghentikannya karena ia terlihat terlalu muda untuk memiliki SIM dan mengendarai mobil berpelat nomor Polandia.

Korban meninggal

Polisi gagal menghentikan anak tersebut lalu melepaskan tembakan untuk menghentikannya tapi mengenai anak itu dan menyebabkan meninggal.

Para warga turun ke jalan menyerukan protes atas kejadian yang dialami bocah laki-laki keturunan Prancis-Aljazair tersebut.

Pengunjuk rasa berkumpul di pusat-pusat kota untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Namun, protes ini berkembang menjadi kerusuhan besar yang diwarnai kekerasan.

Petugas kepolisian juga diturunkan untuk meredakan situasi sekaligus menyebabkan ratusan warga ditangkap.

Baca juga: Update Kerusuhan Perancis: Barisan Wali Kota Unjuk Rasa, Polisi Tetap Siaga


Kronologi kerusuhan Perancis

Berikut linimasa atau urutan kejadian selama kerusuhan di Perancis tersebut.

Selasa (27/6/2023)

  • Penembakan Nahel Merzouk

Dilansir dari New York Times, polisi di wilayah Nanterre, pinggiran Paris, Perancis menembak Nahel yang tak bersenjata ketika ia hendak mengemudikan mobil pergi dari pemeriksaan polisi.

  • Video penembakan viral di Twitter

Tak lama, video kejadian penembakan itu viral menunjukkan dua petugas polisi yang menodong dan menembakkan senjata ke mobil Nahel dalam jarak dekat.

Polisi berdalih tembakan itu untuk menghentikan pengemudi yang kabur dan khawatir penumpang dalam mobil terluka.

Petugas polisi berjalan saat mereka mencoba membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata selama a
demonstrasi menentang polisi di Marseille, Perancis selatan pada 1 Juli 2023. Perancis sempat mengerahkan 45.000 petugas, didukung oleh kendaraan lapis baja ringan dan unit polisi untuk memadamkan kekerasan atas kematian Nahel yang berusia 17 tahun, yang terbunuh saat berhenti. di pinggiran Paris pada 27 Juni 2023.AFP/CLEMENT MAHOUDEAU Petugas polisi berjalan saat mereka mencoba membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata selama a demonstrasi menentang polisi di Marseille, Perancis selatan pada 1 Juli 2023. Perancis sempat mengerahkan 45.000 petugas, didukung oleh kendaraan lapis baja ringan dan unit polisi untuk memadamkan kekerasan atas kematian Nahel yang berusia 17 tahun, yang terbunuh saat berhenti. di pinggiran Paris pada 27 Juni 2023.

Rabu (28/6/2023)

  • Warga melakukan protes

Pengunjuk rasa turun ke jalan untuk melakukan protes dengan menyebut penembakan terjadi karena rasisme penegak hukum terhadap Nahel yang keturunan Arab.

  • Bentrok terjadi

Pada Rabu malam, kelompok anak muda terlibat bentrok dengan polisi. Mereka membakar mobil dan sampah, serta melempar kembang api. Kerusuhan ini menyebabkan 200 orang ditangkap dan 170 polisi terluka.

Kamis (29/6/2023)

  • Polisi penembak Nahel ditahan

Dikutip dari Morocco World News, jaksa penuntut menetapkan polisi yang menembak Nahel tidak memiliki dasar hukum untuk melepaskan tembakan. Ia kemudian ditahan karena pembunuhan sukarela.

  • Kerusuhan meluas

Meski pelaku diputuskan bersalah, kerusuhan meluas dengan polisi menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa di Alun-alun Nelson Mandela, Nanterre.

Pada Kamis malam, pengunjuk rasa membakar 2.000 mobil dan merusak hampir 500 bangunan di puluhan kota seluruh Perancis.

Beberapa toko di Paris rusak dan dijarah saat bentrokan terjadi. Lebih dari 800 orang ditangkap dan hampir 250 polisi terluka.

Baca juga: Kerusuhan Perancis Sempat Meluas ke Dua Negara Tetangga, Belgia dan Swiss

 

Sejumlah wali kota melakukan unjuk rasa di L'Hay-les-Roses pada Senin (3/7/2023). Mereka melakukan unjuk rasa setelah rumah salah satu wali kota menjadi sasaran amuk masa di tengah kerusuhan Perancis.AFPRAYMOND ROIG Sejumlah wali kota melakukan unjuk rasa di L'Hay-les-Roses pada Senin (3/7/2023). Mereka melakukan unjuk rasa setelah rumah salah satu wali kota menjadi sasaran amuk masa di tengah kerusuhan Perancis.

Jumat (30/6/2023)

  • Acara negara dibatalkan

Sejumlah acara dibatalkan di seluruh negeri, termasuk perayaan Pride di Marseille, konser di luar Paris, dan festival di Lyon.

Sebanyak 1.300 pengunjuk rasa ditangkap oleh pihak berwenang yang mengerahkan lebih dari 45.000 polisi.

Sabtu (1/7/2023)

  • Pemakaman Nahel

Ratusan orang berkumpul di Masjid Ibn Badis, Nanterre untuk pemakaman Nahel Merzouk. Polisi sebagian besar tidak hadir di lokasi.

  • Kerusuhan meluas di Perancis

Bentrokan tetap terjadi di beberapa kota. Lebih dari 700 orang ditangkap dan 45 polisi terluka. Kerusuhan juga melukai keluarga walikota L'Haÿ-les-Roses, wilayah selatan Paris.

Minggu (2/7/2023)

  • Kerusuhan mulai mereda

Lebih dari 700 orang ditahan di seluruh Perancis pada Minggu pagi. 

Meski begitu, kerusuhan mereda pada Minggu malam setelah para pejabat Perancis melakukan pertemuan untuk menyerukan perdamaian.

Senin (3/7/2023)

  • Upaya keamanan ditingkatkan

Morocco World News menyebut, Kementerian Dalam Negeri Prancis akan mulai menerapkan pembatasan akses internet untuk lingkungan tertentu di malam hari.

Upaya ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan media daring dan mencegah koordinasi tindakan yang melanggar hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com