Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mahasiswi Undip Meninggal di Gunung Lawu, Hipotermia di Pos Gupak Menjangan

Kompas.com - 26/06/2023, 14:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com– Mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) bernama Anindita Syafa Nabila Rizky (21) meninggal dunia saat melakukan pendakian Gunung Lawu pada Minggu (25/6/2023).

Korban yang merupakan warga Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah itu meninggal di Pos VI Gupak Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah.

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengungkapkan, pendakian tersebut sudah mendapat izin dari pihak kampus.

“Korban sudah mendapatkan izin mendaki dari kakaknya dan pendakian itu mendapatkan izin dari pihak kampus,” ucap Jerrold kepada Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Kronologi Tewasnya Mahasiswa Malang Usai Hadiri Tasyakuran Kelulusan


Kronologi mahasiswi Undip meninggal di Gunung Lawu

Kejadian bermula ketika korban bersama 16 rekan lainnya mendaki Gunung Lawu dari basecamp Candi Cetho yang berlokasi di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Sabtu (24/6/2023).

“(Korban) menaiki Lawu pada hari Sabtu sekitar 8 pagi bersama 16 teman lainnya melewati jalur pendakian (Candi) Cetho,” tutur Jerrold.

Dalam perjalanan, tidak ada masalah sampai mereka mendirikan tenda di Pos VI sekitar pukul 16.30 WIB.

“Dari bawah dibagi menjadi dua kelompok, kemudian bertemu lagi di Pos VI. Kemudian mendirikan tenda untuk beristirahat,” katanya.

Pada Minggu (25/6/2023) pukul 06.30 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Lawu. Namun sekitar 300 meter dari Pos VI, korban mengalami muntah-muntah.

“Korban diminta oleh para rekannya kembali ke Pos VI. Ditemani oleh rekannya serta diberi minum air putih dan biskuit. Sedangkan lainnya menuju puncak,” ujarnya.

Baca juga: Viral, Video Mahasiswi ISI Yogya Cosplay Anya Forger Spy X Family Saat Wisuda

Candi Cetho berada di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 1.496 meter di atas permukaan lautErviyanto Nugroho/Shutterstock.com Candi Cetho berada di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 1.496 meter di atas permukaan laut

Korban tidak kunjung membaik

Bukannya kunjung membaik setelah beristirahat, korban justru kembali muntah-muntah dan sesak napas.

“Sempat diberikan obat neopaxin tapi tidak diminum, hanya meminta oksigen,” jelasnya.

Kendati sudah diberikan oksigen, korban masih merasakan sesak napas yang membuatnya kembali meminta oksigen.

Saat itu, dari wajahnya, korban sudah terlihat kelelahan. Setelah diberikan oksigen, korban kemudian tiduran.

“Korban sempat tiduran, kemudian muntah lagi, tiba-tiba mengeluarkan busa dari mulut dan kesadarannya berkurang,” terangnya.

Saat kesadarannya berkurang, rekannya mencoba untuk memberikan pertolongan pertama dengan napas buatan. Sempat dicek nadinya, masih terasa ada denyutan.

“Menurut pernyataan saksi, korban meninggal dunia sekitar 11.30 WIB,” kata Jerrold.

Kemudian sekitar 13.30 WIB, pengelola jalur pendakian yang berada di basecamp Candi Cetho mendapatkan informasi bahwa ada korban meninggal dunia.

“Pengelola bersama TNI dan Polri naik ke atas untuk menjemput korban,” sebut dia.

Korban pun berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke Puskesmas Jenawi untuk jalani pemeriksaan.

“Keluarga korban dapat dihubungi dan segera menuju puskesmas,” ujarnya.

Baca juga: Viral, Twit Uang Pangkal Jalur Mandiri Undip Capai Ratusan Juta, Ini Kata Pihak Kampus

Penyebab kematian

Jerrold mengatakan bahwa korban meninggal dunia karena hipotermia.

Inafis pun tidak melakukan otopsi lebih lanjut agar korban segera dapat dibawa keluarga pulang ke Semarang.

“Sudah dibawa ke Semarang tadi malam (25/6/2023), langsung lakukan serah terima (jasad korban),” tutur dia.

Menurut keterangan pihak keluarga, korban ternyata juga mempunyai riwayat asam lambung. 

Dilansir dari Kompas.com, Senin (26/6/2023), jenazah almarhumah tiba di rumah duka pada Senin (26/6/2023) pukul 02.00 WIB.

Kemudian, pukul 09.30 WIB jenazah dishalatkan di Mushala Daarusslaam, persis di sebelah kiri rumah duka.

Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum, Kaliwiru, Candisari, Kota Semarang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com