Pada 2000, sebuah penelitian menemukan bahwa kayu manis dapat membantu melindungi dari Human Immunodeficiency Virus atau HIV.
Penelitian manfaat kayu manis ini menguji 69 ekstrak tanaman, termasuk Cinnamomum cassia (kulit kayu manis) dan Cardiospermum helicacabum (pucuk dan buah kayu manis).
Dari penelitian itu, kedua bagian tanaman kayu manis merupakan ekstrak tumbuhan paling efektif dalam mengurangi aktivitas HIV.
Kendati demikian, untuk saat ini, tidak berarti bahwa konsumsi makanan mengandung kayu manis serta-merta dapat mengobati atau mencegah HIV.
Baca juga: 7 Khasiat Madu Hitam bagi Kesehatan, Mengontrol Gula Darah dan Mengatasi Anemia
Kayu manis secara luas telah dikenal sebagai tanaman antikanker. Manfaat kayu manis ini juga terbukti dalam beberapa penelitian ilmiah.
Misalnya, penelitian tabung reaksi yang menunjukkan bahwa ekstrak kayu manis dapat melindungi tubuh dari kanker.
Kayu manis bertindak dengan mengurangi pertumbuhan sel kanker dan pembentukan pembuluh darah pada tumor.
Rempah ini juga tampaknya menjadi racun bagi sel kanker serta menyebabkan kematian sel ganas dalam tubuh.
Namun, penelitian lebih lanjut masih tetap diperlukan untuk mengevaluasi potensi efek antikanker kayu manis pada manusia.
Penyakit neurodegeneratif, termasuk Alzheimer dan Parkinson, ditandai dengan hilangnya struktur atau fungsi sel saraf.
Senyawa tertentu dalam kayu manis dapat menghambat penumpukan protein yang disebut "tau" pada otak. Penumpakan protein tau sendiri merupakan salah satu ciri penyakit Alzheimer.
Sementara itu, menurut studi terhadap penyakit Parkinson, kayu manis membantu melindungi neuron, menormalkan tingkat neurotransmitter, serta meningkatkan fungsi motorik.
Kendati cukup memuaskan, manfaat kayu manis ini perlu diteliti lebih lanjut pada manusia.
Berbagai senyawa dalam kayu manis dapat bermanfaat bagi sistem kardiovaskular, sistem pembuluh darah dan jantung pada makhluk hidup.