Penyelidik mendapati temuan bahwa Lubitz mengunci pintu kokpit dan tidak mengizinkan Sondheimer untuk masuk.
Suara sang kapten yang panik juga terdengar dari rekaman black box pesawat. Ketika ia terkunci dari luar, ia berusaha menghentikan aksi Lubitz.
Penyelidik menduga, Lubitz telah berniat untuk melakukan aksi bunuh diri setelah mengatur ketinggian pesawat pada 100 kaki saat kapten keluar kokpit.
Baca juga: Cerita 4 Anak Korban Kecelakaan Pesawat, Terlunta-lunta Selama 40 Hari di Hutan Amazon Kolombia
Lubitz yang disebut sebagai aktor utama jatuhnya pesawat juga dikatakan memiliki catatan depresi berat.
Sebelum tewas karena menabrakkan pesawat, ia sudah mencari cara meninggal dengan cara bunuh diri melalui internet.
Ia juga menggunakan internet untuk mencari tahu soal keamanan pintu kokpit.
Menurut catatan maskapai, Lubitz sudah mengikuti program pelatihan pilot untuk Lufthansa pada 2008. Adapun, Germanwings adalah maskapai yang berada di bawah induk Lufthansa.
Namun, Lubitz memutuskan cuti pada 2009 untuk menjalani perawatan terhadap masalah psikologis.
Ia kemudian kembali lagi ke pelatihan dan mendapat lisensi pilot komersial pada 2012.
Perjalanan Lubitz di dunia penerbangan berlanjut bersama Germanwings pada 2013.
Baca juga: Saat Hidung Pesawat Air France A350 Pesek Tertabrak Burung...
Penyelidik yang mencari tahu sosok Lubiz juga menemukan fakta bahwa kopilot ini telah berobat ke dokter untuk kondisi yang tidak diketahui.
Hal tersebut dilakukan Lubitz berbulan-bulan sebelum ia menabrakkan pesawat dengan sengaja.
Catatan medisnya menunjukkan bahwa ia dinyatakan tidak layak untuk bekerja, tapi menyembunyikan dokumen ini dari maskapai.
Baca juga: Kisah Menegangkan Pesawat Aloha Airlines 243, Terbang dengan Kondisi Atap Terlepas
Selain menemukan catatan masalah psikologis, penyelidik turut memeriksa pacar Lubitz.
Penyelidik lalu mengetahui bahwa hubungan asmaranya dengan Lubitz kandas sehari sebelum pesawat jatuh.