Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ikan Chitala Lopis Muncul Kembali Usai Punah, Ini Kata Pakar IPB

Kompas.com - 15/06/2023, 11:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan dengan narasi ikan Chitala lopis muncul kembali setelah dinyatakan punah, ramai dibahas warganet di Twitter.

Hal tersebut bermula dari cuitan akun Twitter ini yang menayangkan ulang unggahan akun Facebook ini.

Pengunggah mengatakan, ikan Chitala lopis yang dinyatakan punah pada 2020 lalu ternyata tidak benar-benar punah.

Keberadaan ikan tersebut ditemukan oleh seseorang yang kemudian fotonya diunggah ke media sosial.

Ikan yang dipotret memiliki kesamaan ciri dengan fisik Chitala lopis, yakni berbadan pipih dengan bentuk kepala dan ekor yang cekung.

"Kyknya bakal gempar dunia Ichthyologi nih. Chitala lopis yg dinyatakan punah 2020 ternyata ngga beneran punah. Kebetulan jurnalnya mau dipublish. Keliatan ciri khas Chitala lopis nya (garis-garis silver vertikal di sepanjang badannya)," cuit pengunggah, Senin (12/5/2023) lalu.

Hingga kamis (15/6/2023), cuitan soal ikan Chitala lopis muncul kembali setelah punah sudah ditayangkan sebanyak 2,4 juta kali.

Lantas, benarkah ikan Chitala lopis muncul kembali setelah punah?

Baca juga: Ikan Asal Bali Ini Jadi Inspirasi di Tokoh Film The Little Mermaid

Penjelasan pakar IPB

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Irzal Effendi mengatakan, kepunahan ikan Chitala lopis mungkin hanya terjadi di kawasan tertentu.

Ia menjelaskan bahwa ikan tersebut memiliki kawasan persebaran di Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

"Saya kira punah untuk kawasan tertentu di pulau-pulau tersebut di atas, tapi tidak di kawasan lain," ujar Irzal kepada Kompas.com, Kamis (15/6/2023).

Terkait narasi kepunahan yang beredar di media sosial, Irzal menyampaikan bahwa ada kemungkinan ikan ini bergerak dari kawasan yang belum punah ke lokasi Chitala lopis yang sebelumnya sudah punah.

"Sehingga ikan ini muncul kembali," katanya.

Baca juga: Resep Asem-asem Ikan Kembung, Kuah Bening Segar

Apa itu ikan Chitala lopis

Lebih lanjut, Irzal menerangkan bahwa ikan Chitala lopis memiliki nama lain, yaitu ikan belida atau ikan pipih.

Ikan belida sebenarnya juga memiliki lebih dari satu spesies, seperti Chitala borneensis, Notopterus notopterus, dan Chitala hypselonotus.

"Tidak hanya Chilata lopis," imbuh Irza.

Ia menjelaskan, ikan tersebut dapat dijadikan ikan hias dan diperdagangkan ketika ukurannya masih kecil.

Di sisi lain, beberapa penangkar ikan dan pelaku usaha ikan hias kemungkinan juga memelihara Chitala lopis sehingga ada potensi ikan ini punah di alam tetapi tidak di penangkaran.

"(Penjualan ikan Chitala lopis) bisa dicek di beberapa sentra perdagangan ikan hias Jakarta," tutur Irzal.

Baca juga: Resep Ikan Bakar Bumbu Iris, Pakai Ikan Bawal Bikin Enak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com