Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Murid SD di Pangandaran Menabung Rp 112 Juta, Saat Lulus Uangnya Tidak Ada

Kompas.com - 15/06/2023, 13:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 17 siswa sekolah dasar (SD) di Pangandaran, Jawa Barat harus merasakan kecewa. Tabungan mereka selama 6 tahun yang berjumlah mencapai Rp 112 juta tidak ada. 

Kejadian tersebut dialami di SDN 2 Kondangjajar, Pangandaran, Jawa Barat. 

Kepala SDN 2 Kondangjajar, Nakizu mengatakan bahwa uang tabungan 17 siswanya tidak hilang dan ada di koperasi.

“Tapi, kondisi koperasinya sedang kolaps yang akibatnya tidak bisa langsung mengembalikan tabungan siswa,” kata Nakizu dikutip dari Tribun Priangan, Rabu (14/6/2023). 

Belum dikembalikan sekolah

Uang tabungan siswa yang belum dikembalikan tersebut jumlahnya mencapai Rp 112.576.000. 

Uang tersebut adalah tabungan milik 17 siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kondangjajar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. 

Para orangtua siswa mengaku kebingungan saat hendak menagih kepada siapa uang tabungan anaknya yang tak kunjung dikembalikan tersebut.

Alasannya, pihak sekolah melalui Kepala SDN 2 Kondangjajar Nakizu juga tidak bisa memberikan kepastian. 

Sebab uang tabungan siswa tersebut berada di koperasi. Sementara koperasi tempat penyimpanan uang tersebut kolaps. 

Daftar uang tabungan murid kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar Pangandaran yang belum dikembalikan oleh pihak sekolah. Tribun Jabar Daftar uang tabungan murid kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar Pangandaran yang belum dikembalikan oleh pihak sekolah.

Baca juga: Tukang Parkir Pukul Pelanggan Minimarket di Bogor, Tak Terima Dikasih Uang Rp 400

Lantas, bagaimana respons pihak kepolisian?

Polisi sedang menyelidiki

Saat dikonfirmasi, Kapolres Pangandaran Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hidayat mengatakan, kasus tersebut sedang diselidiki pihak kepolisian. 

Hidayat belum dapat menjelaskan secara rinci bagaimana kronologi kasusnya.

Tetapi dia memastikan, akan memberi kabar jika sudah ada perkembangan lebih lanjut.

"Masih dilidik (diselidiki). Nanti kalau sudah ada perkembangan pasti kami share," ujar Hidayat, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: 6 Fakta Uang Rp 400 Juta Study Tour Siswa SMAN 21 Bandung Dibawa Kabur Pegawai Jasa Wisata

 

Kondisi koperasi kolaps

Kembali dikutip dari Tribun Priangan, Nakizu mengatakan, kondisi koperasi yang sedang kolaps menjadi penyebab uang tabungan siswa tidak bisa langsung dikembalikan.

Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di SDN 2 Kondangjajar. Sebab uang tabungan yang belum dikembalikan juga terjadi di SDN 1 Cijulang dan SD di wilayah Korwil Cijulang.

Pihak sekolah pun sudah berupaya melakukan komunikasi ke Koperasi Tugu Cijulang sebagai tempat penyimanan uang tabungan tersebut, tapi belum menerima jawaban.

"Kami dari pihak sekolah tidak bisa apa-apa. Apalagi, saya jadi kepala sekolah di SD ini baru setahun," kata Nakizu.

Ahyanto Setiadi, ayah dari seorang murid menyampaikan, anaknya menabung di SDN 2 Kondangjajar selama 6 tahun dan memiliki uang tabungan Rp 6.050.000.

Seharusnya, uang itu akan digunakan untuk biaya melanjutkan ke tingkat SMP.

"Harusnya kami tidak pusing lagi. Tapi, karena sekarang tabungannya tidak keluar, itu bagaimana pihak sekolah?" ujar Ahyanto.

Baca juga: Catat, 5 Kampus Negeri yang Terapkan Uang Pangkal dan Nominalnya 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Tren
Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com