KOMPAS.com - Sebanyak 17 siswa sekolah dasar (SD) di Pangandaran, Jawa Barat harus merasakan kecewa. Tabungan mereka selama 6 tahun yang berjumlah mencapai Rp 112 juta tidak ada.
Kejadian tersebut dialami di SDN 2 Kondangjajar, Pangandaran, Jawa Barat.
Kepala SDN 2 Kondangjajar, Nakizu mengatakan bahwa uang tabungan 17 siswanya tidak hilang dan ada di koperasi.
“Tapi, kondisi koperasinya sedang kolaps yang akibatnya tidak bisa langsung mengembalikan tabungan siswa,” kata Nakizu dikutip dari Tribun Priangan, Rabu (14/6/2023).
Belum dikembalikan sekolah
Uang tabungan siswa yang belum dikembalikan tersebut jumlahnya mencapai Rp 112.576.000.
Uang tersebut adalah tabungan milik 17 siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kondangjajar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Para orangtua siswa mengaku kebingungan saat hendak menagih kepada siapa uang tabungan anaknya yang tak kunjung dikembalikan tersebut.
Alasannya, pihak sekolah melalui Kepala SDN 2 Kondangjajar Nakizu juga tidak bisa memberikan kepastian.
Sebab uang tabungan siswa tersebut berada di koperasi. Sementara koperasi tempat penyimpanan uang tersebut kolaps.
Lantas, bagaimana respons pihak kepolisian?
Polisi sedang menyelidiki
Saat dikonfirmasi, Kapolres Pangandaran Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hidayat mengatakan, kasus tersebut sedang diselidiki pihak kepolisian.
Hidayat belum dapat menjelaskan secara rinci bagaimana kronologi kasusnya.
Tetapi dia memastikan, akan memberi kabar jika sudah ada perkembangan lebih lanjut.
"Masih dilidik (diselidiki). Nanti kalau sudah ada perkembangan pasti kami share," ujar Hidayat, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (15/6/2023).
Kondisi koperasi kolaps
Kembali dikutip dari Tribun Priangan, Nakizu mengatakan, kondisi koperasi yang sedang kolaps menjadi penyebab uang tabungan siswa tidak bisa langsung dikembalikan.
Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di SDN 2 Kondangjajar. Sebab uang tabungan yang belum dikembalikan juga terjadi di SDN 1 Cijulang dan SD di wilayah Korwil Cijulang.
Pihak sekolah pun sudah berupaya melakukan komunikasi ke Koperasi Tugu Cijulang sebagai tempat penyimanan uang tabungan tersebut, tapi belum menerima jawaban.
"Kami dari pihak sekolah tidak bisa apa-apa. Apalagi, saya jadi kepala sekolah di SD ini baru setahun," kata Nakizu.
Ahyanto Setiadi, ayah dari seorang murid menyampaikan, anaknya menabung di SDN 2 Kondangjajar selama 6 tahun dan memiliki uang tabungan Rp 6.050.000.
Seharusnya, uang itu akan digunakan untuk biaya melanjutkan ke tingkat SMP.
"Harusnya kami tidak pusing lagi. Tapi, karena sekarang tabungannya tidak keluar, itu bagaimana pihak sekolah?" ujar Ahyanto.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/15/133000265/17-murid-sd-di-pangandaran-menabung-rp-112-juta-saat-lulus-uangnya-tidak