Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penemuan Potongan Tubuh di Solo dan Sukoharjo, Diduga Korban Mutilasi

Kompas.com - 23/05/2023, 07:18 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah digegerkan dengan penemuan sejumlah potongan tubuh manusia.

Potongan tersebut ditemukan di beberapa lokasi berbeda mulai Minggu (21/5/2023) hingga Senin (22/5/2023).

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit menyampaikan, pihaknya telah menemukan masing-masing tiga potongan tubuh di Solo dan Sukoharjo.

Polres Sukoharjo juga terus berkoordinasi dengan Polda Jateng dan Polresta Surakarta guna mengungkap kasus tersebut.

"Hasil sementara (potongan tubuh) yang ditemukan di Sukoharjo dengan digandengkan dengan yang ditemukan di Surakarta itu identik tubuh lengkap," kata Sigit, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan di Kamar Kos Semarang

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Kasus Mutilasi Wanita di Bekasi

Berikut fakta penemuan potongan tubuh di Solo dan Sukoharjo:

1. Potongan pertama berupa tangan kiri di Sukoharjo

Temuan potongan tubuh yang menggegerkan warga pertama kali ditemukan di aliran Sungai Pringgolayan, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo pada Minggu (21/5/2023) pukul 09.15 WIB.

Potongan tubuh yang ditemukan berupa tangan kiri. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti polisi dan sejumlah sukarelawan dengan melakukan penyusuran.

Potongan tubuh kedua berupa kaki kiri selanjutnya ditemukan di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo pukul 11.30 WIB.

Beberapa saat setelahnya, potongan tubuh ketiga berupa badan manusia ditemukan di Sungai Pringgolayan pukul 12.30 WIB.

Baca juga: 4 Fakta Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman, Apa Saja?

2. Potongan kepala ditemukan di Solo

Setelah menemukan tiga potongan tubuh di Sukoharjo, temuan potongan tubuh berupa kepala juga ditemukan di aliran anak Sungai Bengawan Solo, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar kliwon Solo pukul 17.20 WIB.

Namun, potongan tubuh lainnya berupa alat kelamin hingga paha kanan dan kiri yang masih satu bagian kembali ditemukan pada Senin (22/5/2023).

Potongan tubuh yang ditemukan kemudian dibawa ke RSUD Dr Moewardi, Solo untuk diotopsi oleh Biddokkes Polda Jateng.

Dari hasil otopsi, polisi mendapati temuan bahwa potongan tubuh yang ditemukan di Solo dan Sukoharjo berasal dari satu orang yang diperkirakan meninggal sejak Kamis (18/5/2023).

"Hasil sementara (potongan tubuh) yang ditemukan di Sukoharjo dengan digandengkan dengan yang ditemukan di Surakarta itu identik tubuh lengkap. Jadi cocok. Kepalanya, badannya di Sukoharjo. Tangan kanannya di Surakarta terus kaki dengan tangan kirinya di Sukoharjo," kata Sigit.

Baca juga: Terungkap, Identitas Pelaku Pembunuhan Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Ternyata Seorang Mahasiswa

3. Korban diduga korban mutilasi

Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah (Jateng) melakukan otopsi potongan tubuh di RS Moewardi, Kota Solo, Jateng, pada Senin (22/5/2023).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah (Jateng) melakukan otopsi potongan tubuh di RS Moewardi, Kota Solo, Jateng, pada Senin (22/5/2023).

3. Diduga dimutilasi ketika sudah meninggal

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, jenazah yang potongan tubuhnya ditemukan di Solo dan Sukoharjo itu diduga merupakan korban mutilasi.

Iqbal menjelaskan bahwa korban diduga dimutilasi ketika sudah meninggal dan ditenggelamkan.

"Penyebab kematian adalah kekerasan menggunakan benda tajam pada kepala bagian atas," katanya pada Senin (22/5/2023).

Lebih lanjut, Iqbal mengungkapkan bahwa jenazah yang tubuhnya terpotong-potong memiliki tato bergambar naga pada punggung kanan dan lengan kanan.

Polisi juga menemukan dua luka terbuka berupa kekerasan benda tajam pada dasar tulang tengkorak yang menyebabkan perdarahan hebat.

Baca juga: Kasus Penemuan Mayat Dicor di Semarang, Kronologi dan Dugaan Mutilasi

4. Jenazah berada di sungai lebih dari 24 jam

Sementara itu, jenazah yang potongan tubuhnya ditemukan di Solo dan Sukoharjo diperkirakan sudah berada di sungai lebih dari 24 jam.

"Mengingat kondisi yang sudah mengembung serta sejumlah luka terbuka pada bagian tubuh tersebut," kata Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi dikutip dari Kompas.com.

Iwan mengutarakan bahwa pihaknya akan melakukan face recognition untuk mengetahui jenis kelamin korban.

5. Berjenis kelamin pria

Diperikirakan, potongan tubuh yang ditemukan di Solo dan Sukoharjo tersebut berasal dari jenazah berjenis kelamin pria.

"Saat ini kawan-kawan kita sedang melaksanakan penyisiran bersama-sama TNI, Polri, dan BPBD, masyarakat setempat, tokoh masyarakat di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo," ujar Sigit, dikutip dari Kompas TV.

Terpisah, Iwan mengonfirmasi bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Sukoharjo usai penemuan potongan tubuh.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk melapor ke kepolisian apabila menemukan potongan tubuh lainnya.

"Kemudian, kita bersama akan melakukan penyisiran. Untuk Polres Sukoharjo ke arah hilir, sedangkan kita ke arah hulu," terangnya.

(Sumber: Kompas.com/Labib Zamani | Editor: Dita Angga Rusiana, Reza Kurnia Darmawan)

Baca juga: Dalam Sehari, 4 Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Anak Sungai Bengawan Solo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com