Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Hantui 3 Negara Bagian Malaysia, Sebabkan "Panic Buying" Air Minum

Kompas.com - 21/05/2023, 14:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Atas kondisi ini, Ketua Menteri Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang untuk menghemat air.

Ia juga menunjukkan bahwa kekeringan Bendungan Ayer Itam membuat penduduk setempat hanya dapat bertahan mendapatkan air selama 120 hari lagi.

Baca juga: Saat Malaysia Gratiskan Jalan Tol Selama 4 Hari Lebaran...

Krisis air hantui warga Malaysia

Sementara itu, CEO perusahaan pemasok air Penang (PBA) K Pathmanathan mengatakan, ribuan konsumen akan terpengaruh kondisi ini di tiga distrik Kota Seberang Perai dan bagian selatan Penang.

Sementara itu, krisis air tidak hanya melanda negara bagian Penang. Kerusakan bendungan Sungai Muda juga akan memengaruhi pasokan air bagi warga Kedah. Ini karena dua instalasi pengolahan air sementara berhenti beroperasi.

Ketua Partai Umno wilayah Kedah Mahdzir Khalid memperkirakan, hampir satu juta warga akan terkena dampak kekurangan air.

Baca juga: Viral, Foto Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Bawah Laut, Ini Faktanya

Kondisi ini juga akan menyebabkan pasokan air minum di 155 wilayah negara bagian Kedah dan Penang terganggu.

Ditambah lagi, perusahaan Air Selangor mengumumkan pipa saluran utama dengan diameter 2.200 mm di Jalan Bukit Cerakah, Bandar Puncak Alam, Kuala Selangor bocor. Padahal, saluran ini berfungsi mendistribusikan air bersih dalam skala besar.

Akibatnya, perusahaan akan melakukan perbaikan darurat pipa air yang pecah di negara bagian Selangor.

Pekerjaan ini akan menyebabkan gangguan pasokan air di 99 wilayah di Kabupaten Klang dan Kuala Selangor hingga Rabu (24/5/2023) mendatang.

Baca juga: Berapa Biaya Haji di Malaysia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com