Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sungai Muda yang Memicu Warga Malaysia Berebut Air Minum di Supermarket

Kompas.com - 21/05/2023, 13:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air di Sungai Muda di Malaysia dilaporkan menyusut secara drastis, Rabu (19/5/2023).

Menyusutnya sungai tersebut berdampak pada gangguan suplai air di wilayah Penang.

Hal itu memicu kekhawatiran kelangkaan air minum sehingga warga di Malaysia ramai-ramai menyerbu supermarket dan memborong air minum dalam kemasan.

Dilansir dari Kompas.com Senin (21/5/2023), selain Sungai Muda, sejumlah waduk yang menjadi penyuplai kebutuhan air masyarakat juga ikut menyusut.

Bendungan Ayer Itam hanya terisi 38,8 peren, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen, dan Bendungan Mengkuang yang biasanya terisi sekitar 90 persen kini hanya 88,2 persen.

Lantas, seperti apa Sungai Muda di Malaysia?

Baca juga: Panic Buying Landa Malaysia, Warga Saling Berebut Air Minum

Mengenal Sungai Muda di Malaysia

Dikutip dari Sea Seek, Sungai Muda adalah sungai yang terletak di Kedah, Malaysia.

Sungai Muda merupakan sungai terpanjang di Kedah. Panjangnya mencapai 178 kilometer. Jalurnya berkelok-kelok dan berakhir di Selat Malaka.

Sungai Muda memiliki beberapa anak sungai yang menjadi sungai penting di Kedah, di antaranya Sungai Chepit, Sugai Ketil, dan Sungai Sedim.

Baca juga: Warga Malaysia Berebut Air Minum di Supermarket, Ini Penyebabnya

Sumber utama pemasok air

Diberitakan Malay Mail, Sungai Muda menjadi sumber utama pasokan air di Penang hingga saat ini.

Lebih dari 80 persen air yang digunakan setiap hari berasal dari Sungai Muda. Sumber air tersebut kemudian dialirkan ke Sungai Dua.

Aliran air tersebut juga digunakan untuk sumber irigasi tanaman padi.

Baca juga: Dari Kapuas hingga Musi, Berikut 5 Sungai Terpanjang di Indonesia

Penyebab air di Sunga Muda menyusut

Diberitakan Kompas.com Minggu (21/5/2023), air di Sungai Muda menyusut karena adanya kesalahan sistem dan musim kemarau yang panjang.

Presiden Penang Water Watch, Chan Ngai Weng mengungkapkan, sensor pintu air di sungai itu mengalami kerusakan dan sehingga gerbang bendungan terbuka.

"Pihak berwenang harus memeriksa apakah sensornya rusak atau apakah ada virus dalam program tersebut," kata Chan.

"Kalau pun rusak sensornya, seharusnya juga ada peringatan yang dikirim ke setiap otoritas pengelola air di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu,” sambungnya.

Akibat hal tersebut, banyak warga yang protes dan meminta agar pemerintah segera menyelesaikan permasalah kelangkaan air yang melanda Malaysia saat ini.

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah meminta tambahan suplai air dari sungai yang ada di negara bagian tetangganya, Perak.

Namun, kedua negara bagian itu belum menemukan kata sepakat.

Baca juga: Politikus Malaysia Tolak Konser Coldplay di Negaranya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com