Meskipun tidak mungkin untuk mengetahui dengan pasti, para ilmuwan yakin bahwa kucing bermimpi seperti manusia.
Seperti manusia, kucing bermimpi saat fase tidur REM. Dan selama siklus tidur ini, pikiran mereka sama aktifnya seperti saat mereka bangun.
Hal ini sering menyebabkan kucing bisa saja mengeluarkan suara sesuai dengan petualangan impian mereka.
Ini sama seperti orang yang berbicara atau mengigau ketika sedang tidur. Pada kucing, mereka akan menggerakkan telinga dan ekornya, atau membuat suara saat tidur.
Baca juga: 5 Ras Kucing Tertua di Dunia, Ada yang Eksis sejak 3.000 Tahun Lalu
Seiring bertambahnya usia kucing, beberapa sel di otak kucing mulai kehilangan fungsi, yang terkadang menyebabkan Sindrom Disfungsi Kognitif.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan disorientasi, kegelisahan, agresi, perubahan pola tidur, kehilangan nafsu makan, inkontinensia, serta peningkatan vokalisasi.
Kucing dengan sindrom ini sering bingung dan gelisah di malam hari. Mereka mengekspresikan kesusahan mereka dengan mengeluarkan suara yang keras.
Baca juga: 5 Rekomendasi Ras Kucing yang Ramah Anak, Apa Saja?
Setiap vokalisasi atau suara yang dikeluarkan oleh kucing tentu selalu memiliki arti yang hanya dimengerti oleh dirinya sendiri dan kucing lainnya.
Namun, kita bisa sedikit memahami makna dari suara tersebut dengan mendengar jenis dan bahasa tubuh yang mereka lakukan.
Dilansir PetMD, berikut adalah makna dibalik beberapa jenis suara yang dikeluarkan oleh kucing:
Mengeong merupakan bentuk panggilan bernada tinggi yang khas dan sangat identik dengan kucing.
Anak kucing biasanya mengeong untuk memanggil induknya. Tetapi pada kucing dewasa, mengeong digunakan untuk berkomunikasi, terutama kepada pemiliknya.
Kucing mengeluarkan suara ini karena berbagai alasan, antara lain menyapa, mengajak bermain, mengekspresikan kegembiraan atau frustrasi, dan ketika meminta sesuatu.
Baca juga: 7 Rekomendasi Ras Kucing Penyayang, Cocok untuk Dipelihara