Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Rekaman Beli Bensin Full Hanya Bayar Rp 10.000 dan Tawarkan Kelapa untuk Jaminan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kompas.com - 03/05/2023, 15:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang merekam pengendara motor mengisi bahan bakar minyak (BBM) secara penuh tetapi disebut hanya membayar Rp 10.000, ramai di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram ini, Selasa (2/5/2023), dengan keterangan tempat di SPBU Pertamina Bolang, Kabupaten Lebak, Banten.

Tampak dalam video, pengendara motor matic biru yang membawa satu buah kelapa tengah terlibat pembicaraan dengan operator SPBU Pertamina.

Baca juga: Viral, Video Pengendara Adang Bus Lawan Arah di Jalan Lingkar Tegal-Bebes: Sudah Telanjur Kesal, Saya Matikan Mesin Motor!

Narasi menyebutkan, pengendara tersebut mengisi bensin sampai penuh, tetapi hanya membayar Rp 10.000.

"Karena uangnya kurang, akhirnya petugas SPBU menahannya ketika hendak pergi, dan uniknya pengendara motor tersebut memberikan buah kelapa sebagai jaminannya," tulis pengunggah.

Video ini pun menarik perhatian warganet, hingga menuai lebih dari 29.400 tayangan, 840 like, dan 100 komentar hingga Rabu (3/5/2023) siang.

Baca juga: Ramai soal Gambar Ayam di Plang SPBU Pertamina, Apa Itu?

Beberapa warganet mengatakan, kemungkinan pengendara tersebut menyebutkan nominal Rp 10.000, tetapi operator salah dengar menjadi "full".

"Paling bapaknya bilang 'sefulluh' tapi yg didenger petugasnya 'full'. Sering terjadi," komentar akun @aryasu**.

"Ni kayanya salah omong dan salah dengar petugas nya. Si pemotor ngomong 'sepuluh'. petugas dengernya 'full'," kata akun @anni**_marmer_banjarmasin.

Baca juga: UPDATE Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, dan BP AKR per Mei 2023

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dalam video?


Kronologi kejadian

Saat dikonfirmasi, Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) Eko Kristiawan, membenarkan peristiwa dalam video tersebut.

Menurut dia, kejadian itu berlangsung di SPBU Bolang, Banten, pada Selasa (2/5/2023).

"Konsumen tersebut mengisi BBM untuk sepeda motornya senilai Rp 90.000, tapi hanya membawa uang Rp 20.000," jelas Eko kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Dia melanjutkan, operator pun menyampaikan bahwa konsumen harus membayar sesuai dengan permintaan dan nominal yang tertera.

Baca juga: Alasan Pertamina Turunkan Harga BBM Per 1 Mei 2023

Pengendara memiliki masalah kejiwaan

Konsumen kemudian menawarkan pembayaran BBM dengan buah kelapa. Namun, Eko menegaskan, pembayaran tersebut tentu tidak sesuai dengan ketentuan.

Di sisi lain, tepat di belakang konsumen pengendara motor biru tersebut, terdapat pengendara yang ternyata tetangganya.

Menurut si tetangga, pengendara motor matic biru dalam video memiliki masalah kejiwaan.

"Kemudian konsumen yang berada persis antre di belakangnya menyampaikan agar dibiarkan saja konsumen tersebut pergi," kata Eko.

Sebagai gantinya, lanjut dia, pengendara di belakang alias tetangganya yang akan membayar kekurangan pembelian BBM.

"Dan dia yang akan membayar kekurangannya karena tetangganya tersebut ada masalah kejiwaan," tandasnya.

Baca juga: Ahli Ungkap Sejumlah Dugaan Penyebab Pertalite yang Kian Boros

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com