Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rincian Waktu Gerhana Bulan Penumbra 5 Mei di Seluruh Wilayah Indonesia

Kompas.com - 03/05/2023, 11:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah gerhana Matahari hibrida, fenomena astronomi lain akan menyapa Indonesia.

Adalah gerhana Bulan penumbra, fenomena yang akan menghiasi langit Indonesia pada Jumat (5/5/2023).

Gerhana Bulan penumbra terjadi akibat cahaya Matahari terhalang oleh Bumi ke Bulan. Kondisi ini menyebabkan tidak semua cahaya Matahari sampai ke Bulan.

Koordinator Bidang Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Himawan Widayanto mengatakan, gerhana Bulan penumbra terjadi ketika posisi Bulan, Bumi, dan Matahari tidak sejajar.

"Hal ini membuat bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi," kata Himawan, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (26/4/2023).

Panumbra adalah bayangan berbentuk kerucut yang muncul akibat terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi.

Menurutnya, fenomena astronomi ini merupakan akibat dari pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan yang dinamis.

Baca juga: Fenomena Pink Moon 17 April, Benarkah Bulan Berubah Warna Pink?


Waktu gerhana Bulan penumbra

Himawan mengatakan, seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana Bulan penumbra mulai dari awal hingga akhir.

Bukan hanya di Indonesia, gerhana ini juga terlihat di sebagian besar Asia, Australia, sebagian kecil Afrika, dan sebagian Rusia.

Di Indonesia, waktu gerhana Bulan penumbra mulai pada pukul 22.12 WIB dan puncaknya pada 6 Mei pukul 00.24 WIB.

Baca juga: Gerhana Bulan Penumbra Akan Terjadi pada 5 Mei 2023, Apa Itu?

Rician waktu gerhana Bulan penumbra

Berikut rincian waktu gerhana Bulan penumbra 5 Mei 2023 di Indonesia:

WIB

  • Gerhana mulai: 22.12.00
  • Puncak gerhana: 00.22.48
  • Gerhana berakhir: 02.33.42

Wita

  • Gerhana mulai: 23.12.09
  • Puncak gerhana: 01.22.48
  • Gerhana berakhir: 03.33.42

WIT

  • Gerhana mulai: 00.12.00
  • Puncak gerhana: 02.22.48
  • Gerhana berakhir: 04.33.42

Baca juga: Gerhana Bulan Penumbra 5 Mei 2023: Cara Melihat dan Dampaknya

Bisa disaksikan secara langsung

Peta Visibilitas Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei 2023 di Wilayah Indonesia. Seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati Gerhana Bulan Penumbra.BMKG Peta Visibilitas Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei 2023 di Wilayah Indonesia. Seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati Gerhana Bulan Penumbra.

Menurut Himawan, gerhana Bulan penumbra bisa disaksakan secara langsung oleh warga dengan mata telanjang.

Sebab, gerhana Bulan penumbra ini tidak memiliki dampak yang bisa membahayakan mata.

"Gerhana bulan penumbra dan gerhana Bulan lainnya bisa dilihat langsung dengan mata tanpa bantuan alat," ujarnya.

Setelah 5 Mei, Himawan menyebut gerhana Bulan Penumbra ini akan kembali menghiasi langit Indonesia pada 24-25 Maret 2024.

Namun, gerhana tahun depan tidak dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Ramai soal Fenomena Bulan Bercincin Disebut dengan Halo Bulan, Ini Penjelasan BRIN

(Sumber: Kompas.com/Diva Lufiana Putri, Aditya Priyatna Darmawan | Editor: Farid Firdaus, Inten Esti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com