Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pramono Dwi Susetyo
Pensiunan

Pemerhati masalah kehutanan; penulis buku

Mempertanyakan Klaim Penurunan Laju Deforestasi

Kompas.com - 02/05/2023, 12:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Reforestasi sebagai salah satu upaya mengembalikan kawasan hutan yang telah mengalami deforestasi yang lebih dikenal dengan program rehabilitasi hutan (RHL) tampaknya oleh KLHK juga sudah dperhitungkan dalam penghitungan penurunan laju deforestasi sejak periode tahun 2011-2012. Sementara perhitungan pada periode sebelumnya masih menggunakan deforestasi bruto.

Sesuai perkembangan teknologi, perhitungan laju deforestasi adalah deforestasi netto, hasil pengurangan deforestasi bruto dengan hasil reforestasi yang berhasil. Angka deforestasi bruto tahun 2019-2020 sebesar 119,1 ribu ha, dan angka reforestasinya sebesar 3,6 ribu ha.

Sementara angka deforestasi bruto tahun 2018-2019 sebesar 465,5 ribu ha, dan angka reforestasinya sebesar 3 ribu ha.

Sayangnya, angka reforestasi sebagai pengurang deforestasi bruto ini tidak dijelaskan asal usulnya, umur tanamannya, dan bagaimana cara menghitungnya? Bila dihitung sejak tahun 2011, maka program rehabilitasi hutan yang dilakukan pemerintah maupun swasta seharusnya telah mencapai ratusan ribu bahkan jutaan hektar hingga saat ini (2023).

Namun keberhasilan reforestasi yang dapat dicatat KLHK hanya 6,3 ribu ha saja. Masyarakat perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut, agar pemahaman deforestasi di Indonesia dapat semakin utuh dan tidak dilihat secara parsial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com