KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, Death Valley California dianggap sebagai tempat terpanas di Bumi dengan suhu mencapai 56,7 derajat Celsius.
Namun, sebuah studi pada 2021 menunjukkan, status itu tergusurkan oleh padang pasir di Iran yang bernama Gurun Lut.
Suhu di Gurun Lut Iran bahkan mencapai 80,8 derajat Celsius, dikutip dari Science Times.
Baca juga: INFOGRAFIK: 10 Tempat Terpanas di Bumi
Batuan hitam di Gurun Lut cenderung menjadi yang terpanas, dengan panas yang terperangkap oleh pegunungannya.
Karena suhu tinggi daerah tersebut, sangat jarang kehidupan di daerah itu, sehingga dikenal sebagai "Dataran Kekosongan".
Para peneliti percaya bahwa suhu gurun yang sebenarnya bisa sepuluh derajat lebih panas daripada yang dicatat sebelumnya oleh perangkat lunak satelit NASA.
Baca juga: Sydney Catatkan Malam Terpanas pada November, Ini Penyebabnya...
Gurun Lut terletak di daerah subtropis kontinental gersang, di antara tiga provinsi, Kerman, Sistano Baluchestan, dan Khorasan-e Jonubi.
Nama gurun ini berasal dari bahasa Persia "Lut" yang mengacu pada tanah kosong tanpa air dan tumbuh-tumbuhan.
Tempat ini terkenal dengan rangkaian bentang alamnya yang spektakuler, yaitu yardang (bukit bergelombang besar) di sebelah barat dan lautan pasir di sebelah timur.
Baca juga: Fenomena Hujan Salju di Gurun Sahara, Keempat Kalinya Sepanjang Sejarah
Yardang sangat besar dan mengesankan sehingga dapat dilihat dengan mudah dari luar angkasa.
Dikutip dari Visit World Heritage, luas zona inti dari Gurun Lut berukuran sekitar 23.000 kilometer persegi.
Terlepas dari pemandangan alam Gurun Lut yang unik, lanskap arkeologi pinggiran barat sangat terkenal dan penting dalam arkeologi Timur Dekat.
Baca juga: 6 Fakta Menarik tentang Gurun Sahara
Selama sepuluh abad terakhir, ketika kota Shahdad dikenal sebagai 'Khabi', itu adalah tempat perdagangan penting di jalur yang disebut 'jalan sutra'.
Ini merupakan jalur yang menghubungkan pelabuhan laut di Teluk Persia ke wilayah Asia Tengah.