KOMPAS.com - Informasi yang menyebut adanya praktik suap atau menyogok untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) lewat jalur SNMPTN ramai di media sosial.
Informasi itu diungkapkan salah satu warganet melalui akun Twitter @sbmptnfess pada Minggu (19/3/2023).
"Kaget bgt temen sender bisa"nya nyogok masuk fkui lewat jalur snmptn," demikian keterangan yang dituliskan warganet tersebut.
Hingga Senin (20/3/2023), twit itu telah dijangkau lebih dari 98.600 kali pengguna Twitter.
???????? kaget bgt temen sender bisa"nya nyogok masuk fkui lewat jalur snmptn ????
— BURUANN CEK PINNED!!— SBMPTNFESS (@sbmptnfess) March 19, 2023
Lantas, bagaimana tanggapan pihak FKUI mengenai informasi tersebut?
Saat dikonfirmasi, Dekan FKUI, Prof Ari Fahrial Syam membantah dengan tegas adanya informasi sogok menyogok masuk FKUI.
"Informasi ini pasti tidak benar," ujar Ari dalam pesan suara yang diterima Kompas.com melalui WhatsApp, Senin pagi.
Menurutnya, segala kinerja termasuk proses penerimaan mahasiswa baru (PMB) turut diawasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selain dari satuan pengawas internal UI.
Terlebih, pasca adanya kasus Rektor nonaktif Universitas Lampung (Unila) yang menjadi tersangka dugaan suap PMB.
"Karena terus terang saja kerja setelah kasus Rektor Unila itu fakultas-fakultas yang menjadi favorit sudah diawasi oleh KPK, termasuk FKUI," kata dia.
Baca juga: Alasan Polda Metro Jaya Cabut Status Tersangka Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Purnawirawan Polisi
Ari menekankan, FKUI harus menjalankan proses pendidikan secara luas, adil, dan semua memiliki kesempatan yang sama.
Pihaknya pun akan terus menjaga hal itu.
"Dan ini harus kita jaga terus karena kita bicara soal kualitas. Kualitas ini pun alhamdulillah terus konsisten seperti misalnya UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) dari 181 peserta itu FKUI lulus 100 persen," jelasnya.
Menurut Ari, hal tersebut juga mengartikan bahwa praktik sogok menyogok tidak akan terjadi.
"Jadi kalau pun ada informasi itu saya rasa itu hanya orang-orang yang memang mungkin kecewa atau mungkin juga ya mereka-rekalah. Tapi sejatinya pasti tidak adalah," katanya.
Baca juga: Akun Mengaku Kapolres Cari Warganet Pengkritik Kasus Mahasiswa UI, Humas Polres Ende: Akun Palsu!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.