KOMPAS.com – Hari ini 421 tahun lalu, tepatnya 20 Maret 1602, VOC atau Vereenigde Oost-Indische Compagnie didirikan.
VOC merupakan kongsi dagang negara Belanda yang juga menjadi tanda penjajahan di Indonesia.
Lalu, bagaimana VOC didirikan dan bertahan selama ratusan tahun?
Dikutip dari Kompas.com (6/2/2020), wilayah Belanda berada di bawah kekuasaan Kerajaan Spanyol pada abad ke-16.
Namun sejak pada 1560-an, terjadi Revolusi atau perang kemerdekaan Belanda yang mendorong Belanda mempunyai jalur perdagangan sendiri.
Diketahui sebelumnya, Belanda hanyalah perantara atau pengecer rempah-rempah yang dibawa Portugis dari Nusantara.
Maka pada 1598, Belanda melancarkan ekspedisi untuk mencari “kepulauan rempah-rempah”.
Setidaknya empat kapal dengan 249 awak dan 64 pucuk meriam berangkat dipimpin oleh Cornelis de Houtman.
Baca juga: Sejarah dan Isi Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755, Siasat Licik VOC Memecah Mataram
Pada Juni 1596, kapal-kapal itu sampai di Banten, pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat.
Kesuksesan ekpedisi tersebut memberikan peluang kepada Belanda untuk kembali menggelar ekspedisi besar-besaran ke Nusantara di tahun berikutnya.
Pada saat itu juga, dimulai zaman yang dikenal sebagai zaman pelayaran-pelayaran liar atau tidak teratur (wilde vaart), yaitu ketika perusahaan-perusahaan ekspedisi Belanda saling bersaing memperoleh bagian dari rempah-rempah Indonesia.
Pada 1598, sebanyak 22 kapal miliki perusahaan Belanda yang berbeda berlayar menuju Nusantara.
Kapal-kapal milik armada pimpinan Jacov van Neck diketahui yang pertama sampai di “kepulauan rempah-rempah” Maluku pada Maret 1599.
Kemudian kapalnya kembali ke Belanda pada 1599-1600 dengan mengangkut banyak rempah-rempah. Keuntungan yang diperoleh mencapai 400 persen.
Banyaknya keuntungan itu memikat Belanda. Namun persaingan yang dilakukan para pengusaha Belanda ini tidak sehat.
Harga beli dan terlalu banyak pengiriman ke Eropa mengakibatkan keuntungan yang dihasilkan pun terlalu kecil.
Baca juga: Sejarah Gelar Haji di Indonesia: Warisan Kolonial Belanda
Pada 1598, parlemen Belanda (Staten Generaal) mengusulkan perusahaan yang saling bersaing digabung menjadi sebuah kongsi dagang.
Maka pada 20 Maret 1602, terbentulah Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda.
Enam wilayah di Belanda mempunyai perwakilan atau majelis di VOC. Setiap majelis punya sejumlah direktur.