KOMPAS.com - Di media sosial Twitter, ramai ajakan dari warganet untuk menandatangani petisi online "stop the willow project" di situs change.org.
Adapun informasi adanya petisi "stop the willow project" itu dibagikan salah satu warganet melalui akun Twitter @tanyakanrl pada Minggu (19/3/2023).
"Yuk tanda tangan petisinya guys," demikian keterangan yang dituliskan akun Twitter @tanyakanrl.
Hingga artikel ini ditulis, sudah ada sekitar 1.256.091 orang yang meneken petisi tersebut dengan target sebanyak 1.500.000.
Diketahui, petisi "stop the willow project" dibuat pada 3 minggu lalu oleh pengguna dengan akun Amelia Estrada.
Yuk tanda tangan petisinya guys ???? pic.twitter.com/IFBGyyIqJA
— Tanyarl ???? (@tanyakanrl) March 18, 2023
Lantas, apa itu Willow Project dan mengapa ramai-ramai ditolak?
Dilansir dari New York Post, Willow Project adalah proyek pengeboran minyak besar-besaran di Alaska yang telah disetujui pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden pada Senin (13/3/2023).
Hal itu membuat Biden berada pada jalur yang bertentangan dengan faksi paling kiri dari partai penyokongnya, Partai Demokrat.
Willow Project mendapat kecaman dari kelompok lingkungan yang telah menuduh Biden mengingkari janji kampanye untuk memerangi perubahan iklim dan mengakhiri pengeboran di lahan publik.
Baca juga: Ramai soal Wali Kota Boston AS Disebut Berasal dari Yogyakarta, Begini Faktanya
Di bawah rencana yang diumumkan oleh Departemen Dalam Negeri, ConocoPhillips yang berbasis di Houston, AS diizinkan mengebor di tiga lokasi di Alaska’s North Slope.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.