Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending di Twitter gara-gara Konser Blackpink, Apa Itu FOMO?

Kompas.com - 13/03/2023, 15:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Perilaku kognitif yang berhubungan dengan FOMO, seperti selalu memperbarui situs atau media sosial yang diakses. Termasuk dengan mengetahui notifikasi yang muncul pada gadget.

Selain itu, FOMO juga menjadi sebuah ketakutan saat individu menunggu feedback dari pesan orang lain atau pembaruan yang akan terjadi.

Kebutuhan untuk terus terlibat dalam pembicaraan merupakan salah satu yang menyebabkan individu mempunyai perilaku FOMO.

Baca juga: Mengenal Fenomena FOMO lewat Pembatasan Akses Internet di Papua

FOMO dapat berakibat negatif di kehidupan nyata sehari-hari, seperti:

  • Kurang tidur.
  • Kualitas hidup berkurang.
  • Ketegangan emosional.
  • Kesehatan fisik yang menurun.
  • Kecemasan.
  • Berkurangnya kontrol emosi.
  • Depresi.
  • Perilaku menyimpang.

Istilah selain FOMO

Dilansir dari verywellmind, berikut beberapa istilah seperti FOMO lainnya yang muncul:

  • FOBO (fear of better options), mengacu pada ketakutan bahwa individu kehilangan alternatif yang berpotensi lebih baik.
  • MOMO (mystery of missing out), mengacu pada ketakutan bahwa individu kehilangan, tetapi tidak memiliki petunjuk tentang apa yang dilewatkan.
  • ROMO (reality of missing out), mengacu pada mengetahui bahwa individu tidak kehilangan apa pun.
  • FOJI (fear of joining in), mengacu pada ketakutan untuk berbagi sesuatu di media sosial tetapi tidak mendapat tanggapan apa pun.
  • JOMO (joy of missing out), mengacu pada perasaan positif atau kebahagiaan bila individu kehilangan atau terputusnya koneksi dengan media sosial. Ini merupakan kebalikan dari FOMO.

Baca juga: Studi: Terlalu Sering Membuka Media Sosial Dapat Memengaruhi Otak Remaja

Cara meminimalkan FOMO

Masih dari sumber yang sama, berikut beberapa cara untuk meminimalkan perilaku FOMO yang mudah untuk dilakukan:

  • Mengubah fokus

Hal ini dapat dilakukan daripada fokus pada kekurangan mengenai apa yang dibicarakan di media sosial. Sebaiknya, lebih berfokus pada apa yang dimiliki di media sosial.

Individu dapat mengatur media sosial mereka untuk meminimalkan terpicunya FOMO, sehingga akan merasa nyaman untuk diri sendiri.

  • Detoksifikasi digital

Menghabiskan terlalu banyak waktu dengan gadget atau media sosial dapat meningkatkan FOMO.

Mengurangi penggunaan gadget dan media sosial dengan beristirahat dari hal itu dapat membantu individu terhindar dari FOMO.

Baca juga: Gadget Bisa Bikin Anak Terlambat Bicara, Kenali Indikasi dan Pencegahannya..

  • Membuat jurnal

Individu dapat membuat jurnal atau kompilasi dari foto atau karya individu secara offline dan menyimpannya sebagai kenangan.

Hal ini dapat membantu individu alih-alih mendapat persetujuan publik terkait foto dan karya yang dimiliki sehingga kehidupan dapat berjalan lebih damai.

  • Melakukan kegiatan di dunia nyata

Individu dapat memperbanyak kegiatan di dunia nyata untuk meningkatkan kualitas diri atau meningkatkan kesehatan tubuh serta mental.

Hal itu dapat memberikan waktu yang sempit untuk individu memainkan gadget dan berselancar di media sosial.

Baca juga: 5 Media Sosial Paling Awal di Dunia, Pernah Mencoba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com