Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Risiko Diabetes yang Jangan Disepelekan, Apa Saja?

Kompas.com - 03/03/2023, 18:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

3. Diabetes Gestasional

Dikutip dari Hopkins Medicine, diabetes gestasional adalah kondisi di mana hormon yang dibuat oleh plasenta mencegah tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif. Hal ini menyebabkan glukosa menumpuk di dalam darah yang seharusnya glukosa itu diserap oleh sel.

Tidak seperti diabetes tipe 1, diabetes gestasional tidak disebabkan oleh kekurangan insulin, tetapi oleh hormon lain yang diproduksi selama kehamilan yang dapat membuat insulin kurang efektif, suatu kondisi yang disebut resistensi insulin.

Meskipun setiap wanita dapat mengembangkan diabetes gestasional selama kehamilan, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Berikut di antaranya:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Memiliki riwayat keluarga yang juga menderita diabetes.
  • Pernah melahirkan bayi sebelumnya dengan berat lebih dari 9 pon atau sekitar 4 kg an.
  • Usia (wanita yang lebih tua dari 25 tahun berisiko lebih besar terkena diabetes gestasional daripada wanita yang lebih muda).
  • Ras (wanita Afrika-Amerika, Indian Amerika, Amerika Asia, Hispanik atau Latin, atau Kepulauan Pasifik memiliki risiko lebih tinggi).
  • Pradiabetes, juga dikenal sebagai gangguan toleransi glukosa.

Meskipun peningkatan glukosa dalam urin sering dimasukkan dalam daftar faktor risiko, namun dalam hal ini tidak diyakini sebagai indikator yang dapat dikaitkan untuk diabetes gestasional.

Diabetes gestasional biasanya hilang setelah melahirkan, namun hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, ini juga dapat menyebabkan bayi Anda lebih cenderung mengalami obesitas saat masih anak-anak atau remaja, dan mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Sebelum hamil, Anda mungkin bisa mencegah diabetes gestasional dengan perubahan gaya hidup. Ini termasuk menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas, makan makanan yang sehat, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

Baca juga: 4 Bahaya Diabetes Gestasional bagi Ibu Hamil dan Bayi

4. Prediabetes

Dilansir dari Mayo Clinic, pradiabetes adalah kondisi ketika Anda memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal. Namun kondisi ini belum cukup tinggi untuk dianggap sebagai diabetes tipe 2. 

Faktor yang memungkinkan Anda terkena diabetes tipe 2 juga dapat meningkatkan risiko pradiabetes. Faktor-faktor ini meliputi:

  • Kelebihan berat badan.
  • Ukuran pinggang yang besar dapat mengindikasikan resistensi insulin.
  • Makan daging merah dan daging olahan, serta minum minuman manis, dikaitkan dengan risiko pradiabetes yang lebih tinggi.
  • Kurang melakukan aktivitas fisik
  • Meskipun diabetes dapat berkembang pada usia berapa pun, risiko pradiabetes meningkat setelah usia 35 tahun.
  • Riwayat keluarga. 
  • Pernah menderita diabetes gestasional (diabetes saat hamil).
  • Ras atau etnis termasuk orang kulit hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan Asia Amerika lebih mungkin mengembangkan pradiabetes.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS). 
  • Mengalami gangguan tidur. 
  • Kebiasaan merokok.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Rendahnya kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL), kolesterol "baik".
  • Tingkat trigliserida yang tinggi  dalam darah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com