Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Risiko Diabetes yang Jangan Disepelekan, Apa Saja?

Kompas.com - 03/03/2023, 18:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Kompas.com - Diabetes bisa menjadi penyakit berbahaya dan bisa memicu kematian jika sudah parah dan berkembang menjadi sejumlah komplikasi.

Diabetes bisa mengakibatkan komplikasi yang menyerang ginjal, jantung, dan kebutaan pada mata

Diabetes merupakan kondisi yang menyebabkan kadar gula (glukosa) darah dalam tubuh naik. Kadar gula darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas.

Namun, bagi penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin dengan baik sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh.

Penyakit diabetes ini bisa menyerang siapa saja dalam segala jenis umur. Untuk itu, penting untuk mengetahui apa saja faktor risiko yang dapat menyebabkan diabetes ini.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Diabetes: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Komplikasinya


1. Diabetes tipe 1

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penyebab dari diabetes tipe 1 ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, diabetes tipe 1 diduga disebabkan oleh reaksi imun (tubuh menyerang dirinya sendiri secara tidak sengaja).

Sedangkan untuk faktor risiko diabetes tipe 1 ini tidak sejelas prediabetes dan diabetes tipe 2. Beberapa faktor risikonya meliputi:

  • Riwayat keluarga: Memiliki orang tua, saudara laki-laki, atau saudara perempuan dengan diabetes tipe 1.
  • Usia: Anda bisa terkena diabetes tipe 1 pada usia berapa pun, tetapi biasanya berkembang padaanak-anak, remaja, atau dewasa muda.

Di Amerika Serikat, orang kulit putih lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 1 daripada orang Afrika-Amerika dan Hispanik atau Latin.

Saat ini, tidak ada yang tahu cara mencegah diabetes tipe 1.

Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Diabetes, Cegah Sebelum Terlambat

2. Diabetes tipe 2

5 Mitos tentang Diabetes Melitus, Jangan Lagi PercayaShutterstock/Vitalii Vodolazskyi 5 Mitos tentang Diabetes Melitus, Jangan Lagi Percaya
Dilansir dari Diabetes UK, sekitar 90 persen penderita diabetes memiliki? diabetes tipe 2 ini. Untuk tanda-tandanya mungkin tidak jelas, atau mungkin tidak ada tanda sama sekali. Untuk itu, penting untuk mengetahui faktor risikonya.

Anda mungkin akan mengalami diabetes tipe 2, jika:

  • Memiliki pradiabetes.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Risiko meningkat jika Anda memiliki ukuran pinggang yang tinggi.
  • Berusia 45 tahun atau lebih.
  • Memiliki orang tua, saudara laki-laki, atau saudara perempuan dengan diabetes tipe 2.
  • Kurang melakukan aktivitas fisik.
  • Anda lebih berisiko jika pernah mengalami tekanan darah tinggi.
  • Diabetes tipe 2 sedikit lebih umum pada pria daripada wanita.
  • Kebiasaan merokok.
  • Minum terlalu banyak alkohol
  • Kurang tidur.
  • Memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Pernah menderita diabetes gestasional (diabetes saat hamil) atau melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 9 pound atau 4 kg an.

Jika Anda memiliki penyakit hati berlemak non-alkohol, Anda mungkin juga berisiko terkena diabetes tipe 2.

Baca juga: 7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes, Melewatkan Sarapan hingga Terlalu Lama Duduk

 

3. Diabetes Gestasional

Ilustrasi diabetes pada ibu hamil, ciri-ciri diabetes pada ibu hamil, penyebab diabetes pada ibu hamil. Shutterstock/Nor Gal Ilustrasi diabetes pada ibu hamil, ciri-ciri diabetes pada ibu hamil, penyebab diabetes pada ibu hamil.
Dikutip dari Hopkins Medicine, diabetes gestasional adalah kondisi di mana hormon yang dibuat oleh plasenta mencegah tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif. Hal ini menyebabkan glukosa menumpuk di dalam darah yang seharusnya glukosa itu diserap oleh sel.

Tidak seperti diabetes tipe 1, diabetes gestasional tidak disebabkan oleh kekurangan insulin, tetapi oleh hormon lain yang diproduksi selama kehamilan yang dapat membuat insulin kurang efektif, suatu kondisi yang disebut resistensi insulin.

Meskipun setiap wanita dapat mengembangkan diabetes gestasional selama kehamilan, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Berikut di antaranya:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Memiliki riwayat keluarga yang juga menderita diabetes.
  • Pernah melahirkan bayi sebelumnya dengan berat lebih dari 9 pon atau sekitar 4 kg an.
  • Usia (wanita yang lebih tua dari 25 tahun berisiko lebih besar terkena diabetes gestasional daripada wanita yang lebih muda).
  • Ras (wanita Afrika-Amerika, Indian Amerika, Amerika Asia, Hispanik atau Latin, atau Kepulauan Pasifik memiliki risiko lebih tinggi).
  • Pradiabetes, juga dikenal sebagai gangguan toleransi glukosa.

Meskipun peningkatan glukosa dalam urin sering dimasukkan dalam daftar faktor risiko, namun dalam hal ini tidak diyakini sebagai indikator yang dapat dikaitkan untuk diabetes gestasional.

Diabetes gestasional biasanya hilang setelah melahirkan, namun hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, ini juga dapat menyebabkan bayi Anda lebih cenderung mengalami obesitas saat masih anak-anak atau remaja, dan mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Sebelum hamil, Anda mungkin bisa mencegah diabetes gestasional dengan perubahan gaya hidup. Ini termasuk menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas, makan makanan yang sehat, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

Baca juga: 4 Bahaya Diabetes Gestasional bagi Ibu Hamil dan Bayi

4. Prediabetes

Dilansir dari Mayo Clinic, pradiabetes adalah kondisi ketika Anda memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal. Namun kondisi ini belum cukup tinggi untuk dianggap sebagai diabetes tipe 2. 

Faktor yang memungkinkan Anda terkena diabetes tipe 2 juga dapat meningkatkan risiko pradiabetes. Faktor-faktor ini meliputi:

  • Kelebihan berat badan.
  • Ukuran pinggang yang besar dapat mengindikasikan resistensi insulin.
  • Makan daging merah dan daging olahan, serta minum minuman manis, dikaitkan dengan risiko pradiabetes yang lebih tinggi.
  • Kurang melakukan aktivitas fisik
  • Meskipun diabetes dapat berkembang pada usia berapa pun, risiko pradiabetes meningkat setelah usia 35 tahun.
  • Riwayat keluarga. 
  • Pernah menderita diabetes gestasional (diabetes saat hamil).
  • Ras atau etnis termasuk orang kulit hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan Asia Amerika lebih mungkin mengembangkan pradiabetes.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS). 
  • Mengalami gangguan tidur. 
  • Kebiasaan merokok.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Rendahnya kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL), kolesterol "baik".
  • Tingkat trigliserida yang tinggi  dalam darah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com