Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Pembunuhan 2 Perempuan yang Jasadnya Dicor di Bekasi

Kompas.com - 02/03/2023, 14:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Jasad korban dicor semen

Di tempat kejadian perkara (TKP), warga melihat gundukan semen basah di bawah tangga rumah itu. Kecurigaan mereka pun muncul.

"Posisinya tangga untuk jemuran atau apa, di bawah tangga itu ada gunduk-gundukan coran," ucap Purwo.

Selasa (28/2/2023) siang sekitar 11.27 WIB, polisi kemudian membongkar cor-coran tersebut. Hasilnya, jasad H dan Y ditemukan tertimbun semen.

"Sudah kami temukan, dua orang (jasad) perempuan, sudah kami saksikan bersama, sudah naik ke ambulans," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki.

Hengki menjelaskan, tubuh korban ditumpuk menjadi satu dan dicor tepat di bawah tangga rumah kontrakan.

"Itu dicor, memang ubin lama di bawah tangga, corannya masih basah, kemudian ditumpuk lagi dengan kerikil," lanjutnya.

Selain itu, di halaman yang menjadi TKP, ditemukan bekas galian sisa semen serta pasir dan batu split. Sebuah sepeda motor Yamaha Lexi bernomor polisi B 4967 KMI juga terparkir di halaman rumah.

Baca juga: Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Peran Para Tersangka

Motif pelaku

Setelah korban ditemukan, dua jenazah korban itu dibawa menggunakan ambulans. Proses pemeriksaan forensik akan dilakukan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk proses lebih lanjut.

Hengki mengatakan polisi masih mendalami motif dan cara pelaku membunuh korban. Hal ini masih menunggu hasil pemeriksaan RS Polri Kramatjati.

"Kami masih menyelidiki dan proses pendalaman. Kami proses lidik dan sidik. Nanti siapa pelakunya, akan kami dapatkan (identitasnya), apa motifnya, masih dalam tahap proses," jelasnya.

Penyelidikan terkait motif pembunuhan mungkin akan sulit mengingat terduga pelaku telah meninggal dunia.

"Motif masih didalami dalam proses penyidikan, karena motif didapat dari pelaku, terduga pelaku sejauh ini juga meninggal dunia," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Rabu (1/3/2023).

Periksa barang bukti ponsel

Meski begitu, menurut Trunoyudo, penyidik akan mendalami motif tersebut melalui pemeriksaan digital forensik terhadap alat bukti yang ditemukan.

Saat ini, pihaknya telah mengantongi alat bukti berupa dua ponsel di dalam tas milik pria berinisial P. Selain itu, ditemukan pula alat bukti berupa sejumlah senjata tajam hingga sarung tangan.

"Secara scientific kami akan lakukan secara digital forensic dalam transkrip di pembicaraan, dan kemudian berdasarkan pada keterangan saksi-saksi," tambahnya.

Baca juga: Perjalanan Kasus Pembunuhan Berantai Wowon dkk di Bekasi

Identitas terduga pelaku

Meski pelaku pembunuhan dua perempuan itu belum dipastikan, dugaan kuat mengarah kepada P.

Hal ini dikuatkan dengan fakta bahwa dua korban terlihat terakhir kali bersama P. Jasad keduanya juga ditemukan di dalam kontrakan yang P huni.

"Dia (terduga pelaku P) sudah mengontrak di sini kurang lebih tiga tahun dari tahun 2019, berdasarkan keterangan dari RT di sini," ungkap Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki.

Selain itu, korban H ternyata mempunyai relasi dengan P. Keduanya adalah rekan kerja di perusahaan besi di wilayah Kampung Rawa Pasung, Kelurahan Kota Baru, Kota Bekasi.

"Inisial H (korban), kenal dengan yang sudah meninggal inisial P. Dia bekerja sebagai buruh karyawan toko material, tidak jauh dari sini," jelasnya.

Untuk saat ini, Hengki memilih untuk menunggu hasil otopsi kedua korban yang dilakukan dokter forensik.

"Saya tidak bisa menyimpulkan (apakah P bunuh diri atau tidak), bukan kewenangan saya. Nanti saja dari pihak kedokteran forensik," lanjutnya.

Hengki menyatakan bahwa P memang memesan bahan material seperti semen, pasir dan batu split yang berada di rumahnya.

Bahan material itu dikirim oleh mobil bak terbuka yang sempat masuk dan parkir di halaman rumah kontrakan.

"Adanya batu kerikil, pasir yang diantar oleh mobil boks kecil, itu kami dalami semua. Petunjuk surat, semuanya kami cek," ujar Hengki.

Diduga dipicu utang piutang

Sementara itu, muncul dugaan penyebab pembunuhan ini akibat utang pitang.

Hal ini dikatakan seorang petugas keamanan di lingkungan TKP bernama Adi. Ia mengaku sempat melihat P cekcok dengan korban.

"Yang meninggal datang mau nagih utang, mungkin cekcok. Tetangga dengar suara gaduh, terus setelah itu curiga melihat dia beli semen satu sak sama pasir waktu hari Minggu sore," ungkapnya.

(Sumber: Kompas.com/Ivany Atina Arbi, Tria Sutrisna, Joy Andre | Editor: Jessi Carina, Ihsanuddin, Nursita Sari, Irfan Maullana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com