Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikaitkan dengan Kolesterol, Amankah Konsumsi Telur Setiap Hari?

Kompas.com - 27/02/2023, 14:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konsumsi telur setiap hari kerap dilakukan ketika seseorang ingin menurunkan berat badan.

Biasanya, telur dikonsumsi pada pagi hari karena mengandung protein tinggi sehingga membuat perut kenyang lebih lama.

Dilansir dari Verywell Fit, satu butir telur berukuran besar mengandung nutrisi sebagai berikut:

  • Kalori : 78 kalori
  • Lemak : 5 gram
  • Natrium : 62 miligram
  • Karbohidrat : 0,6 gram
  • Serat : 0 gram
  • Gula : 0,5 gram
  • Protein : 6 gram
  • Kolin : 147 miligram.

Meskipun kaya protein, konsumsi telur sering dikaitkan dengan peningkatan kolesterol.

Lantas, apakah konsumsi telur bisa meningkatkan kolesterol dalam darah?

Baca juga: Berapa Lama Masa Simpan Telur Ayam?


Telur dan kolesterol

Dikutip dari News18, penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet kolesterol memiliki dampak yang relatif kecil pada kadar kolesterol dalam darah.

Studi ini juga menunjukkan bahwa konsumsi telur tidak berhubungan langsung dengan penyakit jantung.

Di sisi lain, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi telur untuk sarapan justru mengonsumsi kalori lebih sedikit di sepanjang hari jika dibandingkan dengan mereka yang sarapan dengan makanan karbohidrat.

Akan tetapi, seseorang dengan riwayat kolesterol tinggi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi telur secara teratur.

Menurut Time, studi lain menemukan bahwa konsumsi telur per hari memiliki risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah.

Adapun penelitian pada 2016 menunjukkan bahwa telur tidak memiliki efek samping pada risiko penyakit arteri koroner.

Baca juga: Benarkah Terlalu Banyak Makan Telur Bisa Picu Jerawat? Ini Penjelasan Dokter

Konsumsi telur per hari

Dilansir dari Mayo Clinic, orang sehat bisa mengonsumsi telur hingga tujuh butir dalam seminggu tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penyakit jantung umumnya disebabkan karena kadar kolesterol tinggi dalam darah.

Di sisi lain, konsumsi telur terbukti dapat membantu mencegah jenis stroke dan degenerasi makula pada mata yang bisa menyebabkan kebutaan.

Namun, penderita diabetes sebaiknya mengurangi konsumsi telur per seminggu.

Karena makan sebanyak 7 butir telur dalam seminggu bisa meningkatkan risiko jantung bagi penderita diabetes.

Kendati demikian, masih perlu adanya penelitian lebih lanjut yang menunjukkan hubungan antara, telur, diabetes, dan penyakit jantung.

Sementara itu para pakar kesehatan dalam Mayo Clinic berpendapat bahwa makan telur sehari sekali merupakan pilihan yang tepat dan paling direkomenasikan.

Sebab, konsumsi kolesterol dalam tubuh disarankan 300 miligram. Adapun satu telur besar itu hanya mengantung 186 mg kolesterol.

Baca juga: Mengapa Bisa Muncul Dua Kuning Telur dalam Satu Butir Telur Ayam?

Konsumsi putih telur

Kandungan kolesterol banyak terdapat di kuning telur.PIXABAY/PONCE_PHOTOGRAPHY Kandungan kolesterol banyak terdapat di kuning telur.
Kandungan kolesterol biasanya berasal dari kuning telur.

Jika Anda mengkhawatirkan naiknya kadar kolesterol dalam tubuh karena konsumsi telur secara teratur, cobalah untuk mengonsumsi bagian putih telurnya saja.

Pasalnya, putih telur tidak mengandung kolesterol. Bagian ini justru mengandung banyak protein.

Kendati demikian, perlu diketahui bahwa bagian kuning telur juga memiliki banyak zat gizi, seperti asam amino, zat besi, hingga kolin.

Kuning telur juga merupakan satu-satunya sumber alami vitamin D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com