Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur dengan Lampu Menyala atau Mati, Lebih Baik yang Mana?

Kompas.com - 11/02/2023, 15:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidur di malam hari menjadi waktu istirahat terbaik bagi setiap orang untuk mengembalikan kondisi tubuh agar tetap sehat dan fresh di hari berikutnya.

Ada orang yang memilih tidur dengan mematikan lampu, tetapi beberapa orang juga terbiasa tidur dengan lampu menyala.

Perlu diketahui bahwa tidur dengan lampu mati atau menyala bisa memengaruhi kesehatan tubuh nih.

Lantas, lebih baik mana, tidur dengan lampu menyala atau dengan lampu mati?

Baca juga: 10 Cara Cepat Tidur, Bantu Atasi Anemia dan Masalah Kesehatan Lain


Penjelasan dokter

Dokter sekaligus Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran Andreas Prasadja menjelaskan, kebiasaan tidur dengan lampu menyala dan lampu mati dapat memengaruhi kesehatan.

Andreas mengatakan, saat tidur sebaiknya dilakukan dengan kondisi lampu dimatikan untuk mendapatkan kulitas tidur yang baik.

"Kalau ditanya sehat mana, tidur dengan lampu mati jelas lebih baik dan sehat karena kita bisa mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik dibandingkan dengan saat tidur dengan lampu menyala," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/2/2023).

"Namun, tetap harus ada cahaya atau penerangan kecil saat tidur. Tidak sampai gelap gulita," lanjutnya.

Hal ini untuk berjaga-jaga agar tidak terjatuh saat nanti terbangun di tengah malam untuk ke kamar mandi atau mengambil air.

Baca juga: 10 Cara Cepat Tidur, Bantu Atasi Anemia dan Masalah Kesehatan Lain

Risiko tidur dengan lampu menyala

Ilustrasi tidur di sofaUNSPLASH/No Revisions Ilustrasi tidur di sofa
Andreas juga menyampaikan bahwa manusia itu memiliki jam biologis yang memainkan peran penting dalam mengendalikan siklus bangun dan tidur. 

"Jam biologis kita itu sangat peka terhadap cahaya, jadi supaya kulitas tidurnya baik maka harus dalam kondisi gelap, karena kalau terang otaknya akan bingung ini pagi atau siang," katanya.

Cahaya menjadi pengatur utama jam biologis otak yang dikenal sebagai nukleus suprakiasmatik yang mana ada jam-jam tertentu yang digunakan otak untuk mengidentifikasi sesuatu, seperti jam segar bugar, mengantuk, maupun lapar.

Jika tidur dengan lampu terang, maka otak akan menyinkronkan ritme pada waktu yang salah dan dapat me-desinkronisasi ritme.

"Bahkan saat mata tertutup, otak kita dapat menyadari cahaya yang relatif rendah. Sehingga menyebabkan tidur tidak nyenyak," jelasnya.

Dikutip dari Sleep foundation, paparan cahaya buatan yang berlebihan atau tidak tepat waktu dapat menyebabkan ritme sirkadian seseorang tidak selaras dengan jadwal siang-malam.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com