Dalam satu atau dua hari, gejalanya biasanya memburuk, dengan meningkatnya batuk, sesak napas, dan nyeri otot. Bahkan penderita berpotensi mengalami demam tinggi dan mungkin ada kebiruan pada bibir.
Baca juga: Mengenal Penyakit Pneumonia dan Faktor Risikonya...
Gejala dapat bervariasi pada populasi tertentu. Bayi yang menderita paru-paru basah sebagian tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Namun, ada pula yang mengalami gejala muntah, demam dan batuk, tampak gelisah, sakit, atau lelah dan tanpa tenaga.
Lansia dan orang yang memiliki penyakit serius atau sistem kekebalan yang lemah mungkin memiliki gejala yang lebih sedikit dan lebih ringan.
Lansia yang menderita paru-paru basah terkadang mengalami perubahan kesadaran mental secara tiba-tiba. Bagi individu yang sudah memiliki penyakit paru-paru kronis, gejala tersebut dapat memburuk.
Baca juga: Disebut Mirip Covid-19, Apa Gejala Pneumonia Misterius di Argentina?
Dilansir dari laman Mayoclinic, penderita paru-paru basah bisa mengalami beberapa tanda dan gejala berikut :
Temui dokter jika Anda mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada, demam terus-menerus 39 derajat Celsius atau lebih tinggi, atau batuk terus-menerus.
Untuk beberapa lansia dan orang dengan gagal jantung atau masalah paru-paru kronis, paru-paru basah dapat dengan cepat menjadi kondisi yang mengancam jiwa.
Baca juga: Makanan dan Minuman yang Bisa Menyehatkan dan Membahayakan Paru-paru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.