Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hanya Ada 28 Hari di Bulan Februari?

Kompas.com - 01/02/2023, 20:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Februari adalah bulan kedua dalam kalender Gregorian modern yang banyak digunakan saat ini.

Dibanding dengan sebelas bulan lainya, Februari memiliki jumlah hari yang paling sedikit, yakni 28 hari dan 29 hari pada tahun kabisat.

Pada tahun 2020 lalu, bulan Februari memiliki jumlahnya 29 hari. Kemudian pada 2021 dan tahun ini, bulan Februari memiliki 28 hari. Sementara, setiap bulan selain Februari berisi setidaknya 30 hari.

Baca juga: Mengapa Pelangi Selalu Melengkung Setengah Lingkaran? Ternyata Ini Sebabnya

Lalu, mengapa bulan Februari memiliki jumlah hari paling sedikit?

Dilansir dari Britannica, berikut adalah sejarah singkat mengapa bulan Februari hanya memiliki 28 hari.

Akibat mitos Romawi kuno

Leluhur tertua kalender Gregorian, yakni kalender Romawi pertama, memiliki perbedaan struktur yang mencolok dari varian selanjutnya. Kalender tersebut tidak terdiri dari 12 bulan, melainkan hanya memiliki 10 bulan.

Kalender Romawi pertama memiliki total 304 hari, dengan rincian 6 bulan masing-masing memiliki 30 hari dan 4 bulan yang memiliki jumlah 31 hari.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing Tidak Suka Air

Namun, raja Romawi Numa Pompilius ingin menghindari angka genap dalam kalendernya, karena takhayul Romawi pada saat itu menyatakan bahwa angka genap adalah sial.

Dia mengurangi satu hari dari masing-masing bulan yang terdiri dari 30 hari untuk menjadikannya 29. Sehingga jumlah hari dalam setahun kalender Romawi adalah 298 hari.

Tahun lunar terdiri dari 355 hari yang sebenarnya adalah 354.367 hari. Menyebutnya 354 hari akan membuatnya menjadi tahun sial.

Artinya, dari 298 hari dalam tahun kalender Romawi, tersisa 56 hari untuk bisa menyamai jumlah hari pada tahun lunar.

Baca juga: Mengapa Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar China? Ini Alasannya

Penambahan bulan Januari dan Februari

Ilustrasi bulan Februari. Salah satu alasan unik kenapa bulan Februari hanya ada 28 hari, tak terlepas dari kepercayaan takhayul raja Romawi, yang meyakini angka genap adalah angka sial.SHUTTERSTOCK/Maurice Yom Ilustrasi bulan Februari. Salah satu alasan unik kenapa bulan Februari hanya ada 28 hari, tak terlepas dari kepercayaan takhayul raja Romawi, yang meyakini angka genap adalah angka sial.

Demi menyelaraskan kalender Romawi dengan dengan tahun lunar, raja Romawi Numa Pompilius menambahkan Januari dan Februari sehingga menjadi 12 bulan.

Namun, untuk menghasilkan jumlah hari ganjil dalam satu tahun, setidaknya 1 dari 12 bulan harus mengandung jumlah hari yang genap.

Ini karena fakta matematis sederhana di mana ketika menjumlahkan total hari dalam satu tahun, dari 12 bulan yang memiliki jumlah hari ganjil, akan menghasilkan angka atau jumlah genap.

Baca juga: Twibbon Tahun Baru 2022 dan Alasan Tahun Baru Dimulai 1 Januari

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com