Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makan Mi Campur Nasi Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes dan Jantung?

Kompas.com - 07/01/2023, 08:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mi merupakan makanan favorit banyak orang baik tua maupun muda.

Salah satu kontroversi yang kerap kali muncul terkait makan mi adalah boleh tidaknya mi dicampur dengan nasi.

Belakangan, sebuah unggahan yang menyebut makan mi dicampur nasi ternyata berbahaya, viral di media sosial Twitter.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun base Twitter @tanyarlfes.

"Semoga bermanfaat. Ayo kebiasaan makan mie dicampur nasi segera dikurangin, kalau perlu dihentikan. Demi kesehatan kalian juga," tulis akun tersebut.

Baca juga: Negara Pemakan Mi Instan Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Unggahan tersebut juga melampirkan sebuah video yang menyampaikan bahaya makan mi dicampur nasi.

Di mana sejumlah poin yang disampaikan terkait bahaya makan mi dengan nasi yakni sebagai berikut:

  • Nasi dan mi sama-sama mengandung glukosa yang harusnya menjadi sumber energi, namun jika berlanjut, kandungan gula bisa meningkat dan bisa menyebabkan diabetes.
  • Kebiasaan makan mi dan nasi bisa menyebabkan gangguan pembuluh darah dan jantung karena kandungan natrium mi memicu tekanan darah tinggi.
  • Sebaiknya mi tidak dicampur dengan nasi namun sebaiknya dicampur dengan sayur dan daging.

Lantas benarkah mengonsumsi mi dengan nasi bisa meningkatkan risiko diabetes?

Baca juga: Makanan yang Meningkatkan Daya Tahan Tubuh di Tengah Musim Dingin


Risiko makan mi campur nasi menurut ahli

Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum saat dihubungi membenarkan bahwa makan mi dicampur nasi sebaiknya dihindari karena bisa menimbulkan dampak yang tidak baik.

Ia menjelaskan, mi adalah produk ultra proses yang berisiko menggantikan pangan utuh dengan karbohidrat yang lebih baik.

Sehingga, jika mi dicampur dengan nasi maka akan dobel karbohidrat.

"Keduanya kan sumber karbohidrat ya, bahkan mi terbuat dari tepung rafinasi terigu yang glikemik indeksnya tinggi, mudah membuat lonjakan gula darah," ujar Tan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Mengenal Mas Danang dan Resep Rahasia Membuat Mi Instan Enak Ala Warung Burjo

Ia menjelaskan, karbohidrat rafinasi adalah bukan pangan utuh, di mana konsumsinya bisa membuat lonjakan gula darah sehingga berpotensi meningkatkan risiko diabetes.

Karbohidrat rafinasi menurutnya berbeda dengan beras pecah kulit, beras merah, beras coklat atau beras hitam di mana kulit arinya masih utuh sehingga lamban dicerna menjadi gula.

Adapun terkait informasi yang menyebut mi bisa menyebabkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, ia menyebut seluruh karbohidrat rafinasi berisiko menyebabkan penyakit jantung serta pembuluh darah.

Halaman:

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com