Meski demikian menurutnya, risiko tersebut juga ditunjang dengan gaya hidup yang buruk.
"Tapi kan bukan gara-gara makan mi saja (penyebab gangguan pembuluh darah dan jantung), tapi keseluruhan gaya hidup," terangnya.
Baca juga: 5 Kreasi Resep Mi Instan Antiribet, Apa Saja?
Sementara itu, dihubungi terpisah, Ahli gizi dari FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Harry Freitag Luglio Muhammad mengingatkan, setiap kali makan kita perlu memperhatikan keberadaan sayur dan lauk.
Adapun lauk tak harus daging, namun juga bisa telur, tahu atau tempe.
Menurutnya, mencampur nasi dengan mi akan menyebabkan konsumsi gizi yang tidak seimbang.
"Nasi sumber karbohidrat dan mi sumber karbohidrat. Jadi kurang zat gizi lain seperti protein lemak baik, vitamin dan mineral," terangnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023).
Terkait apakah konsumsi mi bisa menyebabkan gangguan pembuluh darah dan jantung, dirinya menilai tidak semua mi berbahaya.
"Yang bahaya adalah sering mengonsumsi mi instan yang berkadar garam tinggi," terangnya.
Ia menyebut, jika mi dibuat sendiri maka umumnya natrium tak akan banyak.
"Jadi yang buat masalah penyakit jantung dan pembuluh darah bukan karena 'mi' nya tapi karena garam yang ada pada mi instan," kata dia.
Oleh karena itulah dia menyarankan ketika memilih mi sebaiknya pilih mi yang rendah garam.
"Sekarang sudah banyak pilihannya. Di label kemasan biasanya ada panduan berdasarkan nilai natrium pada mi instan," kata dia.
Baca juga: Kumpulan Resep “Mas Danang” yang Viral di Twitter, dari Mi Instan sampai Burjo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.