Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR AS Dilarang Instal TikTok di Ponselnya, Ini Alasannya

Kompas.com - 30/12/2022, 14:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat atau US House of Representatives melarang penggunaan aplikasi TikTok di perangkat ponsel milik pemerintah.

Larangan tersebut tertuang dalam memo internal untuk anggota, dan ditujukan bagi seluruh anggota maupun staf DPR AS dengan perangkat ponsel dari pemerintah.

"Aplikasi video asal China yang sangat populer, TikTok, telah dilarang digunakan di semua perangkat yang dikelola DPR AS," demikian petikan memo internal, dikutip The Guardian, Rabu (28/12/2022).

Bagi mereka yang kedapatan menginstal aplikasi video populer ini di perangkat pemerintah, maka akan diminta untuk menghapusnya.

Lantas, apa penyebab larangan penggunaan TikTok bagi staf DPR AS?

Baca juga: TikTok Bantah 2 Miliar Data Penggunanya Dibobol Hacker


Alasan larangan instal TikTok

Masih menurut laporan The Guardian, DPR AS telah mengonfirmasi adanya larangan tersebut.

Namun perlu diingat, larangan berkaitan dengan penggunaan TikTok pada ponsel inventaris DPR AS, dan bukan ponsel pribadi milik anggota parlemen maupun staf.

Perintah untuk menghapus dan tidak menggunakan aplikasi TikTok sendiri dikeluarkan oleh Kepala Pejabat Administratif (Chief Administrative Officer/CAO) DPR AS, Catherine Szpindor.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa Komite Administrasi DPR telah memberi wewenang kepada Kantor Keamanan Siber CAO untuk memulai penghapusan layanan media sosial TikTok dari semua perangkat yang dikelola DPR," bunyi pernyataan konfirmasi tersebut.

Pada Agustus lalu, CAO telah memberikan peringatan bahwa aplikasi TikTok memiliki risiko tinggi bagi pengguna.

TikTok berisiko mengancam keamanan nasional

TikTok kini menjadi media sosial yang banyak digandrungi pebisnis untuk memasarkan bisnisnya.Freepik/darkdream TikTok kini menjadi media sosial yang banyak digandrungi pebisnis untuk memasarkan bisnisnya.

TikTok dilabeli sebagai aplikasi berisiko tinggi, CAO beralasan bahwa hal ini karena kurangnya transparansi terkait cara TikTok melindungi data para pengguna.

Lebih tepatnya, mereka khawatir akan perlindungan data yang dilakukan perusahaan induk TikTok di China, ByteDance.

Dilansir dari pemberitaan CNN, Rabu (28/12/2022), pembuat kebijakan AS menyebut TikTok memiliki potensi risiko keamanan nasional.

Mereka mengatakan, pemerintah China dapat menekan perusahaan induk ByteDance untuk menyerahkan informasi pribadi penggunanya di AS.

Data itu kemudian disebut bisa digunakan untuk operasi intelijen China maupun aktivitas merugikan lainnya.

Namun demikian, tidak ada bukti bahwa tuduhan tersebut benar-benar terjadi.

Baca juga: Apa Arti Kata Purel, Istilah yang Sedang Viral di TikTok?

Halaman:

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com