Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anggota DPR AS Dilarang Instal TikTok di Ponselnya, Ini Alasannya

KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat atau US House of Representatives melarang penggunaan aplikasi TikTok di perangkat ponsel milik pemerintah.

Larangan tersebut tertuang dalam memo internal untuk anggota, dan ditujukan bagi seluruh anggota maupun staf DPR AS dengan perangkat ponsel dari pemerintah.

"Aplikasi video asal China yang sangat populer, TikTok, telah dilarang digunakan di semua perangkat yang dikelola DPR AS," demikian petikan memo internal, dikutip The Guardian, Rabu (28/12/2022).

Bagi mereka yang kedapatan menginstal aplikasi video populer ini di perangkat pemerintah, maka akan diminta untuk menghapusnya.

Lantas, apa penyebab larangan penggunaan TikTok bagi staf DPR AS?

Alasan larangan instal TikTok

Masih menurut laporan The Guardian, DPR AS telah mengonfirmasi adanya larangan tersebut.

Namun perlu diingat, larangan berkaitan dengan penggunaan TikTok pada ponsel inventaris DPR AS, dan bukan ponsel pribadi milik anggota parlemen maupun staf.

Perintah untuk menghapus dan tidak menggunakan aplikasi TikTok sendiri dikeluarkan oleh Kepala Pejabat Administratif (Chief Administrative Officer/CAO) DPR AS, Catherine Szpindor.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa Komite Administrasi DPR telah memberi wewenang kepada Kantor Keamanan Siber CAO untuk memulai penghapusan layanan media sosial TikTok dari semua perangkat yang dikelola DPR," bunyi pernyataan konfirmasi tersebut.

Pada Agustus lalu, CAO telah memberikan peringatan bahwa aplikasi TikTok memiliki risiko tinggi bagi pengguna.

TikTok dilabeli sebagai aplikasi berisiko tinggi, CAO beralasan bahwa hal ini karena kurangnya transparansi terkait cara TikTok melindungi data para pengguna.

Lebih tepatnya, mereka khawatir akan perlindungan data yang dilakukan perusahaan induk TikTok di China, ByteDance.

Dilansir dari pemberitaan CNN, Rabu (28/12/2022), pembuat kebijakan AS menyebut TikTok memiliki potensi risiko keamanan nasional.

Mereka mengatakan, pemerintah China dapat menekan perusahaan induk ByteDance untuk menyerahkan informasi pribadi penggunanya di AS.

Data itu kemudian disebut bisa digunakan untuk operasi intelijen China maupun aktivitas merugikan lainnya.

Namun demikian, tidak ada bukti bahwa tuduhan tersebut benar-benar terjadi.


TikTok diblokir

Menurut laporan Tech Crunch, Rabu (28/12/2022), larangan TikTok bagi anggota dan staf DPR Amerika Serikat merupakan bagian dari serangkaian langkah pemerintah negara bagian AS untuk menghapus TikTok.

Langkah ini, seperti dijelaskan sebelumnya, didasari rasa khawatir bahwa data pengguna akan digunakan pemerintah China untuk memata-matai masyarakat AS.

Terpantau pada minggu lalu, sebanyak 19 negara bagian telah memblokir sebagian aplikasi dari perangkat inventaris pemerintah.

Negara bagian tersebut, termasuk Texas, Georgia, Maryland, South Dakota, South Carolina, dan Nebraska.

Omnibus Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran bernilai 1,66 triliun dollar AS yang disahkan pada minggu lalu juga mencakup ketentuan larangan aplikasi TikTok pada perangkat milik pemerintah.

Tertulis, aplikasi TikTok pada ponsel yang disediakan pemerintah untuk pegawai lembaga di cabang eksekutif dilarang, pengecualian untuk penegakan hukum, keamanan nasional, dan tujuan penelitian.

Namun demikian, ketentuan larangan tersebut baru mulai berlaku setelah Presiden Joe Biden menandatangi RUU menjadi undang-undang.

Adapun menanggapi RUU tersebut, TikTok mengatakan bahwa langkah pemerintah AS merupakan gerakan politik yang tidak akan melakukan apa pun untuk memajukan kepentingan keamanan nasional.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/30/140000065/anggota-dpr-as-dilarang-instal-tiktok-di-ponselnya-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke