Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Kartu Khusus untuk Bayar KRL, Akankah Efektif?

Kompas.com - 30/12/2022, 13:25 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji penggunaan kartu khusus untuk bayar KRL.

Nantinya, kartu khusus untuk bayar KRL ini akan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.

"Saat ini kami tengah mengkaji pilihan-pilihan kartu perjalanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan kemampuan membayar," ujarnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (28/12/2022).

Wacana kartu khusus untuk bayar KRL ini muncul untuk menyesuaikan besaran subsidi Public Service Obligation (PSO) supaya tarif KRL tetap terjangkau oleh masyarakat.

Pasalnya, selama ini tarif KRL masih mendapat subsidi negara lewat PSO.

Sementara itu, di tengah kenaikan biaya operasional KRL, pemerintah belum ada rencana untuk menaikkan tarif KRL.

Lantas, apakah wacana penggunaan kartu khusus untuk bayar KRL efektif?

Baca juga: Tarif KRL Tak Naik, Kemenhub Kaji Bayar Pakai Kartu Sesuai Kemampuan


Penjelasan pengamat

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan bahwa wacana kenaikan tarif KRL sudah muncul sejak 2018.

Djoko mengatakan, wacana kenaikan tarif KRL itu muncul lantaran tingginya jumlah penumpang KRL pada akhir pekan dan masa liburan yang mayoritas tujuannya untuk berwisata.

"Orang yang bekerja itu kalau Sabtu hanya 5 persen. Kalau hari Minggu hanya 3 persen," ujarnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (20/12/2022).

"Padahal yang namanya subsidi itu diberikan bagi orang yang rutin bekerja," imbuh Djoko.

Dari situlah mulanya muncul wacana untuk menaikkan tarif KRL mengingat besaran subsidi untuk KRL sangat besar.

"(Subsidi KRL itu) sampai Rp 40,5 triliun per tahun. Sementara subsidi yang lainnya kecil-kecil, daerah 3T saja cuma Rp 125 miliar," tutur dia.

Baca juga: Ramai soal Kenaikan Tarif KRL di 2023, Ini Kata Kemenhub dan KCI

Untuk mengalokasikan subsidi KRL agar sesuai sasaran, pemerintah mulai mempertimbangkan pemberian subsidi tarif KRL yang lebih besar bagi mereka yang tidak mampu. Begitupun sebaliknya.

Alokasi subsidi tarif KRL itu diberikan dengan memanfaatkan data base yang sudah ada.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com