Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cangkang Telur Retak, Amankah Dikonsumsi?

Kompas.com - 25/12/2022, 11:28 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Telur adalah barang belanjaan wajib yang mesti dibeli saat ke pasar atau supermarket.

Selain tinggi protein, bahan makanan ini mudah diolah dan dikreasikan menjadi hidangan apa pun.

Dikutip dari Kompas.com, cara mudah mengenali telur yang baik, segar, dan masih baru adalah dengan melihat cangkangnya.

Telur dengan kualitas baik biasanya memiliki cangkang yang terlihat cerah, berwarna coklat tua, tidak berbintik, dan halus saat diraba.

Namun jika saat memeriksa, cangkang telur ternyata sedikit retak, haruskah tetap membelinya?

Atau jika retakan baru terjadi saat tiba di rumah, amankah untuk mengolah dan mengonsumsinya?

Baca juga: Sehatkah Makan Telur Tiap Hari?


Telur retak tidak aman dimakan

Dari sudut pandang anatomi, seperti menurut laman Eating Well, unggas termasuk ayam mengeluarkan telur dan kotoran dari lubang yang sama.

Hal itu menandakan ada kemungkinan patogen dalam kotoran seperti bakteri Salmonella ikut serta dan menempel pada cangkang telur.

Cangkang yang retak bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri untuk merembes ke dalam telur.

Bahkan meskipun retakan tidak sampai membuat isinya keluar, bakteri seperti Salmonella masih bisa menembus selaput tipis pada telur.

Alasan ini pula yang membuat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan untuk menghindari konsumsi telur yang memiliki cangkang retak.

Baca juga: Apakah Telur Bisa Meningkatkan Fungsi Otak?

Pecah saat perjalanan pulang dari toko

Telur memiliki cangkang cenderung tipis, sehingga rentan pecah terutama dalam perjalanan pulang dari toko, supermarket, atau pasar.

Sering kali, cangkang telur masih utuh atau tanpa retak saat membelinya. Namun begitu tiba di rumah, ada sedikit retakan pada cangkang telur.

Jika mendapati kejadian serupa, jangan buru-buru untuk membuangnya. Sebab, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengatakan bahwa telur ini masih bisa dimakan.

Syaratnya, segera keluarkan telur dari cangkang retak dan letakkan dalam wadah tertutup dan kedap udara. Cara ini membantu telur bertahan selama dua hari.

Baca juga: Apa Itu Bakteri Salmonella, Bahaya dan Penyakit yang Ditimbulkan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com