Daging merah dan olahan telah dikaitkan dengan lemak visceral dalam berbagai penelitian.
Studi 2020, misalnya, asupan daging yang lebih tinggi secara umum dikaitkan dengan lebih banyak lemak visceral, terutama pada wanita di atas 45 tahun.
Pilihan yang lebih baik adalah sumber protein dengan lemak sehat, seperti makanan laut, dan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan.
Kombinasi gula rafinasi dengan kalori kosong dalam kue menyebabkan resistensi insulin dan kelebihan berat badan, terutama lemak visceral.
Lemak visceral bukan satu-satunya efek samping negatif dari memakan makanan manis ini.
Pastries dan cookies juga sering mengandung dosis tinggi lemak jenuh dari mentega atau lemak trans dari margarin atau lemak padat lainnya yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Krim dan gula kental yang ada dalam banyak minuman buatan, mengandung banyak lemak jenuh dan gula rafinasi.
Ini merupakan pengembangan lemak visceral. Banyak dari minuman ini mengandung lebih banyak gula daripada jumlah yang disarankan sepanjang hari.
Baca juga: Cara Bersepeda untuk Mengecilkan Perut Sekaligus Membakar Lemak
Es kopi memang tidak diragukan kenikmatannya, tetapi dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering.
Karena kandungan gulanya yang tinggi, minuman es kopi dapat menyebabkan peningkatan cepat kadar gula darah yang memiliki implikasi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
Selain itu, minuman ini cenderung tinggi kalori, yang jika ditambahkan dapat menyebabkan peningkatan lemak visceral.