Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur Baik untuk Kesehatan, Bagaimana jika Terlalu Lama?

Kompas.com - 18/11/2022, 13:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Namun, tidak semua tidur berlebihan disebabkan oleh gangguan tidur. Beberapa kondisi medis lain turut memengaruhi, termasuk depresi.

Terlalu banyak tidur juga dapat disebabkan gaya hidup, seperti penggunaan zat tertentu termasuk alkohol atau beberapa resep obat.

Baca juga: Tidur Kurang dari 7-8 Jam Sehari Bisa Bikin Gemuk? Ini Kata Dokter

Bahaya tidur berlebihan

Tidur berlebihan dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan memicu terjadinya sejumlah penyakit. Berikut beberapa akibat dari tidur berlebihan:

1. Diabetes

Masih dari Live Science, tidur berperan penting dalam menjaga kadar glukosa atau gula dalam darah. Untuk itu, terlalu banyak tidur meningkatkan risiko diabetes.

Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa terlalu lama atau kurang tidur setiap malam berisiko meningkatkan diabetes.

2. Kegemukan

Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit juga berpengaruh terhadap berat badan, tepatnya menambah berat badan.

Hal ini terbukti dari sebuah studi yang menunjukkan bahwa orang dengan waktu tidur selama 9-10 jam setiap malam, 21 persen lebih berisiko menjadi gemuk selama periode enam tahun. Angka tersebut jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidur selama 7-8 jam per malam.

Bahkan, kegemukan ini akan tetap terjadi meski asupan makan sehat dan olahraga dilakukan.

Baca juga: Tidur Mengenakan Kaus Kaki, Adakah Manfaatnya bagi Kesehatan?

3. Sakit kepala

Tidur terlalu lama bisa menyebabkan sakit kepala.Shutterstock/fizkes Tidur terlalu lama bisa menyebabkan sakit kepala.

Bagi sebagian orang yang rentan sakit kepala, tidur lebih lama dari biasanya saat akhir pekan atau liburan justru bisa menyebabkan sakit kepala.

Para peneliti menyatakan bahwa tidur berlebihan memengaruhi neurotransmiter tertentu di otak, termasuk serotonin.

Orang yang tidur terlalu banyak di siang hari dan mengganggu tidur malamnya, juga kemungkinan mengalami sakit kepala di pagi hari.

4. Depresi

Meski insomnia lebih sering dikaitkan dengan depresi, tetapi sekitar 15 persen orang dengan depresi mengalami tidur berlebih.

Kondisi ini dapat memperburuk depresi karena kebiasaan tidur teratur sangat penting untuk proses pemulihan.

Baca juga: Susah Tidur? Ini Obat Tidur Alami agar Cepat Terlelap

5. Penyakit jantung

Nurses' Health Study meneliti hampir 72.000 wanita memiliki kaitan antara hubungan waktu tidur dengan penyakit jantung.

Berdasarkan analisis, wanita yang tidur 9-11 jam per malam, 38 persen lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner dibanding wanita dengan durasi tidur 8 jam.

6. Kematian

Berbagai penelitian menemukan, orang yang tidur sembilan jam atau lebih dalam semalam memiliki tingkat kematian jauh lebih tinggi daripada orang berdurasi tidur 7-8 jam semalam.

Tidak ada alasan khusus yang mendasari hubungan keduanya. Namun, para peneliti menemukan bahwa depresi dan status sosial ekonomi rendah juga berhubungan dengan tidur lebih lama.

Mereka berspekulasi, faktor-faktor ini dapat berkaitan dengan peningkatan kematian yang diamati pada orang terlalu banyak tidur.

Baca juga: Sebenarnya, Berapa Lama Jam Tidur yang Baik? Ini Cara Menghitungnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisruh Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Kisruh Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Tren
Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Tren
Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com