KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut jika waktu tidurnya kurang dari 7-8 jam sehari, berat badan bisa naik sampai 88 persen, viral di Twitter pada Senin (12/9/2022).
"Eh gue baru tau kalo tidurnya kurang dari 7-8 jam sehari, penambahan berat badannya bisa nyampe 88% lebih tinggi dibanding orang yang tidurnya cukup, lingkar pinggangnya bisa bertambah nyampe 58%, terus kenaikan persentase lemaknya 124% dibanding orang yang tidurnya cukup :/" tulis akun Twitter @tokopedisa.
Eh gue baru tau kalo tidurnya kurang dari 7-8 jam sehari, penambahan berat badannya bisa nyampe 88% lebih tinggi dibanding orang yang tidurnya cukup, lingkar pinggangnya bisa bertambah nyampe 58%, terus kenaikan persentase lemaknya 124% dibanding orang yang tidurnya cukup :/
— Isa (@tokopedisa) September 12, 2022
Dalam balasan twit itu, pemilik akun @tokopedisa ini menyebut dirinya sudah defisit kalori dan olahraga bersungguh-sungguh namun tetap susah untuk turun berat badan.
"Kebayang dah, pantes udah kalori defisit sama olahraga mati-matian bahkan minum dan makan high fiber tetep susah buat turun dan tetep bisa naik persentase lemaknya jadi 124%, padahal cuma kurang tidur beberapa jam doang," lanjut dia.
Baca juga: 10 Cara Aman Menurunkan Berat Badan Usia 50 Tahun ke Atas
Benarkah kurang tidur bisa berpengaruh pada kenaikan berat badan?
Dokter Spesialis Gizi Klinik MRCCC Siloam Hospital, Dr. dr. Inge Permadhi, Ms, Sp.GK(K) menyampaikan, ada kaitan antara kurangnya waktu tidur harian dengan penambahan berat badan.
Menurut dia, hal itu dipicu karena manusia cenderung mengisi waktu dengan makan saat terjaga atau tidak bisa tidur.
"Kegiatan apa yang dia lakukan saat enggak bisa tidur itu yang bisa bikin orang itu gemuk ada benarnya," ujar Inge saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/9/2022).
"Biasanya orang yang kurang tidurnya itu cenderung waktu yang dipakainya itu buat makan," kata Inge.
Hal itu lah yang kemudian menyebabkan kegemukan yang tidak disadari.