Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Tedak Siten, Upacara Adat Jawa Putri Aurel dan Atta

Kompas.com - 26/09/2022, 17:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Putri Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Ameena Hanna Nur Atta, menjalani prosesi tedak siten pada Minggu (25/9/2022).

Dikutip dari Kompas.com(26/9/2022), tampak keluarga kecil Aurel dan Atta kompak mengenakan busana berwarna jingga.

Prosesi tedak siten sendiri digelar bersamaan dengan peringatan 7 bulanan anak yang lahir pada Februari lalu itu.

Lantas, apa itu tedak siten? Seperti apa prosesinya?

Baca juga: Tedak Siten, Upacara Adat Jawa Tengah, Tujuan, Latar Belakang, dan Prosesi

Tedak siten

Peneliti Sastra dan Budayawan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Dr. Sunu Wasono menjelaskan, tedak siten merupakan bagian dari adat Jawa.

Menurut dia, tedak siten berasal dari kata tedak dan siten atau siti. Upacara ini berisi doa dan harapan agar kelak anak menjadi orang yang berhasil.

“Tedhak artinya turun. Siten berasal dari kata siti yang artinya tanah,” tutur Sunu, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/9/2022).

Ia melanjutkan, tedak siten diadakan saat anak berusia 8 bulan.

Lebih lanjut, orang Jawa terbiasa menghitung waktu berdasarkan hari pasaran, yakni satu pekan terdiri dari lima hari antara lain Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing.

“Sepekan ada lima hari. Selapan dina (selapan hari) = 35 hari (7x5). Ritual tedak siten dilaksanakan ketika anak berusia 7 x 35 hari,” papar Sunu.

Pada usia tersebut, kata dia, anak sudah mulai diperkenalkan dengan tanah atau bumi.

Selain itu, anak usia sekitar 8 delapan juga rata-rata sudah bisa berdiri dan menapakkan kaki di lantai.

Dilansir dari Kompas.com(13/9/2022), tedak siten terdiri dari kata tedak dan siten atau siti.

Tedak berarti melangkah, sedangkan siten atau siti memiliki arti tanah atau bumi. Dengan begitu, secara harfiah, tedak siten adalah melangkah di bumi.

Upacara ini bertujuan sebagai bentuk penghormatan terhadap bumi, tempat anak mulai belajar melangkah.

Selain itu, tedak siten secara turun-menurun juga sebagai pengharapan orang tua agar kelak anak siap dan sukses menapaki kehidupan.

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tradisi tedak siten merupakan adat kebiasaan masyarakat Jawa yang sarat akan nilai spiritual.

Sebagai sebuah tradiri turun-menurun, tedak siten bersifat anonim atau tidak ketahui siapa penciptanya.

Kendati demikian, upacara ini tetap eksis hingga saat ini karena masih dilakukan oleh masyarakat.

Baca juga: Momen Aurel Hermansyah Sungkem pada Krisdayanti di Tedak Siten Ameena Jadi Sorotan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com