Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Harga BBM di Indonesia Naik Saat di Malaysia Turun

Kompas.com - 07/09/2022, 08:29 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar (BBM) subsidi di Indonesia menuai gejolak di tengah masyarakat.

Aksi demonstrasi pun bermunculan di berbagai daerah.

Selain aksi demo BBM dari kalangan mahasiswa, massa buruh juga melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).

Dengan membawa spanduk panjang, mereka menuntut tiga hal yakni tolak kenaikan BBM, tolak Omnibus Law, dan naikkan UMK/UMS sebesar 13 persen.

Baca juga: UPDATE Harga BBM Pertalite hingga Pertamax di Seluruh Indonesia Mulai Hari Ini

Diketahui kebijakan kenaikan harga BBM membuat harga pertalite naik menjadi Rp 10.000 per liter dari semula Rp 7.650, dan Solar dari Rp 5.150 naik menjadi Rp 6.800.

Anomali justru terjadi di negara tetangga Malaysia. Mereka diketahui menurunkan harga BBM pada minggu lalu.

Kementerian Keuangan Malaysia mengumumkan harga eceran untuk bensin dengan RON97 mengalami penurunan sebesar lima sen, dari yang semula 4,35 ringgit Malaysia per liter menjadi 4,30 ringgit Malaysia per liter, dikutip dari Malaymail, Rabu (24/8/2022).

Hingga pekan selanjutnya pada 1-7 September 2022, Pemerintah Malaysia belum mengumumkan harga BBM terbaru.

Baca juga: Simak, Berikut Tips agar Mobil Irit BBM


Mengapa demikian?

Subsidi untuk bahan bakar minyak

Saat dikonfirmasi, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengatakan, perbedaan kebijakan yang diambil oleh Indonesia dan Malaysia erat berpengaruh kepada besaran subsidi yang dikeluarkan masing-masing negara.

Menurut dia, terdapat beberapa alasan mengapa sebuah negara mampu memberikan subsidi yang cukup besar untuk BBM.

Di antaranya yakni kemampuan fiskal, jumlah konsumen yang mendapat subsidi, dan peran subsidi itu dalam menstimulus perekonomian serta mengurangi dampak inflasi.

"Jangan dibandingkan dengan Malaysia saja, yang lain juga. Semakin murah, boleh jadi subsidi semakin besar per liternya," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Menilik Harga BBM di Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura

Porsi subsidi BBM

Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia.PEXELS/ZUKIMAN MOHAMAD Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia.

Hal senada juga diungkapkan oleh pakar ekonomi UGM Eddy Junarsin.

Halaman:

Terkini Lainnya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com